terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Sri Mulyani Sebut Tarif Baru Trump Tak Berdasar Ilmu Ekonomi - my blog
Apr 8th 2025, 15:50, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengahdiri cara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Foto: @SekretariatPresiden
Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menerapkan tarif baru kepada puluhan negara, termasuk Indonesia, dinilai tidak memiliki dasar ekonomi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Tarif resiprokal yang disampaikan oleh AS terhadap 60 negara menggambarkan cara perhitungan tarif tersebut, yang saya rasa semua ekonom yang sudah belajar ekonomi tidak bisa memahami," ucap Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa (8/4).
Sri Mulyani menilai kebijakan tarif ini lebih didasarkan pada kepentingan Trump untuk menutup defisit AS. "Itu artinya saya tidak ingin tergantung atau beli kepada orang lain lebih banyak dari apa yang saya bisa jual kepada orang lain. It is purely transactional, tidak ada landasan ilmu ekonominya," tuturnya.
Ia menambahkan, kebijakan tarif ini menambah risiko ketidakpastian yang besar. Menurutnya, linimasa keputusan Trump memperlihatkan ketidakpastian sejak 1 April ketika AS mengeluarkan executive order yang menetapkan tarif 10 persen untuk Kanada dan 25 persen untuk energi, serta 25 persen untuk Meksiko dan 10 persen untuk China.
"Itu telah mengubah seluruh tatanan perkawanan, kemudian muncul executive order yang baru tanggal 4 Maret persis sebulan yang lalu untuk menambah China 20 persen dan Kanada melakukan retaliasi setelahnya," tambah Sri Mulyani.
Ia menilai linimasa tersebut menggambarkan hanya dalam waktu satu bulan, dunia yang tadinya dipimpin dengan rule based, sekarang menuju ketidakpastian hanya karena kebijakan Trump.
"Ini yang menjadi salah satu yang perlu kita perhatikan di dalam kita mengelola ekonomi kita, agar tidak terus menerus terkaget-kaget tetapi pada saat yang sama kita tetap waspada," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar