terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pasar Saham Diprediksi Stabil dalam Jangka Pendek Setelah Trump Tunda Tarif - my blog
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Keputusan Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif impor selama 90 hari memberi ruang napas sementara bagi pasar global, termasuk pasar saham di Indonesia. Meski begitu, pelaku pasar tetap diminta waspada karena tensi dagang belum benar-benar reda.
Ekonom sekaligus Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan sejumlah skenario pergerakan pasar selama masa penundaan tarif 90 hari yang ditetapkan AS.
"Secara teknikal, pasar kemungkinan akan bergerak dalam fase sideways atau stabil dalam waktu dekat, sebagai bagian dari fase akumulasi sebelum berpotensi masuk ke fase markup atau tren naik," ujar Nafan kepada kumparan, Sabtu (12/4).
Namun, ia menambahkan bahwa pergerakan indeks masih sangat bergantung pada dinamika eksternal, khususnya hasil negosiasi dagang selama periode penundaan tarif.
Apabila dalam 90 hari ke depan tidak tercapai kesepakatan yang konstruktif, ketegangan bisa kembali memanas dan memicu arus modal asing keluar dari pasar berkembang, termasuk Indonesia.
"Kalau tensi memanas lagi, IHSG rentan terkoreksi lebih dalam. Apalagi dengan posisi asing yang masih terus mencatat jual neto di pasar saham," tambahnya.
Berdasarkan catatan Nafan, pergerakan IHSG saat ini masih berada di kisaran 5.961 hingga 5.900. Namun, Indeks berpotensi turun ke level support 5.500.
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebaliknya, jika tekanan mereda dan kondisi pasar membaik, IHSG berpeluang naik ke level 6.808. Bahkan, jika sentimen positif terus berlanjut, target optimistisnya bisa mencapai 7.709.
Melengkapi pandangan Nafan, staf Ekonom Bank Maybank Indonesia untuk Bidang Ekonomi, Industri, dan Pasar Global, Myrdal Gunarto, menekankan pentingnya strategi investasi yang disiplin dalam menyikapi penundaan tarif oleh Trump.
"Investor sebaiknya masuk ke pasar secara bertahap. Jangan habiskan dana sekaligus. Misalnya kalau punya dana Rp100 juta, dibagi saja dalam periode 90 hari atau bahkan 180 hari, supaya risiko bisa ditekan," tutur Nafan.
Menurutnya, strategi dollar-cost averaging atau cicilan investasi harian bisa membantu meminimalkan tekanan saat pasar korektif.
"Pasar nggak mungkin tertekan terus. Selalu ada peluang. Kalau kita masuk bertahap ke saham-saham berfundamental kuat dan valuasi murah, insya Allah nanti panen setelah tekanannya mereda," tambahnya.
Sebelumnya, perubahan kebijakan Trump ini juga dinilai bakal berpengaruh pada ketentuan trading halt atau penyetopan perdagangan sementara IHSG.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya mengubah kebijakan trading halt dari angka 5 persen menjadi 8 persen dalam rangka mengantisipasi efek dari kebijakan tarif impor Trump.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar