terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Pendakian Gunung Merapi Tak Ditutup Permanen, Sesuai Rekomendasi Badan Geologi - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pendakian Gunung Merapi Tak Ditutup Permanen, Sesuai Rekomendasi Badan Geologi
Apr 12th 2025, 17:32, by Andreas Ricky Febrian, kumparanNEWS

Awan panas guguran di Gunung Merapi, Senin (22/7/2024) pagi.  Foto: BPPTKG
Awan panas guguran di Gunung Merapi, Senin (22/7/2024) pagi. Foto: BPPTKG

Beredar informasi di media sosial, mengenai penutupan pendakian Gunung Merapi secara permanen. Kabar ini pun dibantah oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sebagai pengelola kawasan.

"Saya tanya ke beberapa staf saya dan dipastikan bahwa Balai TNGM belum pernah mengeluarkan pernyataan tersebut (tutup permanen)," kata Kepala Balai TNGM M. Wahyudi saat dikonfirmasi, Sabtu (12/4).

Kenyataanya, pendakian di Gunung Merapi memang ditutup sejak 2018 lalu sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan ini sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selaku otoritas pemantau aktivitas gunung api.

Gunung Merapi saat ini berstatus Siaga (Level III) dan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Dengan adanya potensi bahaya seperti itu, wajar jika untuk beberapa waktu jalur pendakian Gunung Merapi ditutup. Karena jalur berada pada radius kurang dari 3 km.

Soal kapan pendakian di Gunung Merapi akan dibuka, Wahyudi mengatakan semua bergantung pada rekomendasi BPPTKG.

Jalur terabas motor trail liar di lereng Gunung Merapi tepatnya di sekitar Bungker Kaliadem, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman ditutup. Foto: Dok. Pemda DIY
Jalur terabas motor trail liar di lereng Gunung Merapi tepatnya di sekitar Bungker Kaliadem, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman ditutup. Foto: Dok. Pemda DIY

"Buka tutupnya semua tergantung dari rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPPTKG," katanya.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi Wilayah II (Boyolali-Klaten), Ruky Umaya, mengatakan soal pendakian, pernyataan TNGM sesuai dengan rilis terbaru.

Dalam rilis tersebut tidak disampaikan "pendakian Gunung Merapi ditutup permanen" tetapi tertulis "melakukan sosialisasi melalui media sosial perihal penutupan aktivitas pendakian. Telah memasang papan larangan pendakian di pintu masuk pendakian Selo dan Sapuangin".

"Untuk statement resmi dari Balai TNGM sesuai pers rilis," kata Ruky.

"(Dibuka atau tutupnya pendakian) semua didasari rekomendasi BPPTKG," jelasnya.

Data Pelaku Pendakian Ilegal Dikantongi

Beberapa waktu lalu viral beberapa pendaki ilegal, yang nekat naik gunung saat Merapi masih berstatus siaga atau level III.

Ruky mengatakan pihaknya telah mengantongi data yang bersangkutan.

"Saat ini data beberapa pelaku sudah di kami, dan proses pemanggilan kepada yang bersangkutan sudah mulai dilakukan," kata Ruky.

Namun, Ruky belum mendetailkan jumlah dan dari mana asal pendaki ilegal itu.

"Karena masih dalam proses kami akan update setelah semua proses selesai," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: