terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Sukses Cegah Krisis Beras, Prabowo Apresiasi Kinerja Mentan dan Wamentan - my blog
Apr 12th 2025, 18:06, by kumparan Studio, kumparanBISNIS
Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja Mentan Andi Amran Sulaiman dan Wamentan Sudaryono yang berhasil menghindari krisis saat dialog bersama para jurnalis senior di Jakarta, Rabu (8/4/2025). Foto: Dok. Istimewa
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kinerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono serta seluruh pihak di bidang pertanian yang telah bekerja keras dalam mengatasi berbagai permasalahan pangan di Indonesia. Salah satunya adalah menghindari krisis beras yang sempat diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2025.
Menurut Presiden Prabowo, pencapaian signifikan selama 150 hari telah berhasil diraih dengan sangat baik oleh tim di kabinetnya, terutama dalam mengatasi masalah ketahanan pangan nasional.
"Saya berterima kasih memiliki tim di bidang pertanian yang cukup bagus ya. Menteri Pertanian-nya, Wakil Menteri Pertanian-nya, dan beberapa timnya. Alhamdulillah yang diperkirakan awal tahun 2025 ini krisis beras, Alhamdulillah kita berhasil mengatasi. Dan yang harus kita perhatikan tetangga-tetangga kita krisis beras, kesulitan beras," ujar Presiden Prabowo, saat dialog bersama para jurnalis senior dalam program Presiden Prabowo Menjawab, Jakarta, Rabu (8/4/2025).
Presiden Prabowo mengaku bahagia dan terkesan karena sejumlah harga bahan pokok telah terkendali selama bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Ia menegaskan bahwa capaian tersebut tak lepas dari kerja keras seluruh timnya di bidang pertanian.
Menurutnya, meski pernah mengalami krisis pangan pada tahun 1960-an, namun ia merasa pemerintahannya berhasil menjaga harga pangan agar tetap stabil.
"Kabinet yang saya bentuk jadi saya merasa ada semangat dari para menteri yang saya pilih untuk berprestasi, semangat untuk berkarya, semangat untuk saling mengisi. Saya merasakan itu. Sehingga banyak sekali yang bisa kita capai. Pertama, khususnya menghadapi Ramadan dan Lebaran ini saya merasa sangat terkesan bahwa harga-harga sembako terkendali," tuturnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kedua dari kiri) saat mengecek beras di gudang Bulog. Foto: Dok. Istimewa
Selama beberapa bulan terakhir, terutama saat Ramadan dan Idul Fitri, Presiden Prabowo secara langsung melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga pangan dengan sering berkomunikasi dengan Mentan, Andi Amran Sulaiman dan Wamentan, Sudaryono pada malam hari. Bahkan, ia pernah melakukan sidak pagi-pagi untuk memantau situasi harga gabah dan daging di berbagai daerah.
"Hampir tiap malam saya telepon Menteri Pertanian atau Wakil Menteri Pertanian. Mau jam 11 malam jam 12 malam saya telepon bagaimana harga daging hari ini? Bagaimana harga gabah kering panen berapa? Kita pantau, saya sangat senang Menteri Pertanian itu punya pos komando, dia pantau seluruh daerah, laporannya masuk. Saya pernah datang pagi-pagi saya sidak, mereka lagi monitor semua daerah dan sebagainya," kata Presiden.
Lebih lanjut Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa selama puluhan tahun ia pelajari dan meyakini bahwa pembangunan ekonomi Indonesia itu landasan utamanya yang paling kokoh adalah swasembada pangan, swasembada energi, dan swasembada air.
"Dan ternyata memang, PBB atau United Nations dan hampir semua perencana dan pemikir seluruh dunia melihat masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia di abad 21 dan sekarang ini adalah itu yakni food, energy, and water atau yang mereka sebut FEW," Terangnya.
Maka saat ini, lanjut Presiden, seluruh tim di kabinetnya tengah mewujudkan program swasembada pangan, energi, dan air untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang kuat, yang bisa berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Dan saat ini tim saya sedang mewujudkan itu, artinya apa berarti kita harus mewujudkan swasembada pangan. Caranya apa untuk kita mewujudkan swasembada pangan, yakni kita harus mengefisienkan lahan-lahan pertanian kita, kita optimalkan sebaik-baiknya, lalu memudahkan petani untuk memproduksi, kita harus membuat petani kita makmur," Tegasnya.
Sebab, papar presiden, perkembangan selama 30 hingga 40 tahun belakangan ini menunjukkan bahwa anak-anak petani tidak mau lagi menjadi petani serta meninggalkan desa-desa. Karena, selama ini pekerjaan petani itu identik dengan kehidupan yang susah.
"Jadi sejak lama saya sudah pelajari dan memperhatikan itu sejak saya masih muda masih seorang mayor, bahwa masalah Indonesia adalah masalah pertanian. Dan saya belajar sejarah, bahwa semua negara besar dan negara yang sukses itu pertaniannya kuat, pertaniannya sukses," Imbuhnya.
"Jadi begitu saya dilantik menjadi presiden, maka keyakinan keyakinan itulah yang saya wujudkan. Seperti bagaimana pupuk langsung ke petani tanpa harus banyak perizinan, dan banyak perantara-perantara. Serta harga hasil produksi petani itu dan penghasilannya bisa naik dan membuat hidup mereka sejahtera," Pungkasnya.
Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen harga Rp 6.500 per kilogram melalui Perum Bulog. Kebijakan ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta merespons harga gabah petani yang anjlok karena dibeli murah oleh pengusaha penggilingan padi.
Perum Bulog mencatat, hingga hari ini telah berhasil melakukan penyerapan lebih dari 800 ribu ton setara beras yang merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, serta menjadi upaya nyata Bulog memastikan kestabilan cadangan pangan nasional.
Presiden berharap dalam satu tahun ke depan, sektor pertanian Indonesia dapat lebih maju dan mampu menyediakan pangan yang cukup dengan harga yang lebih terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, sektor pertanian juga dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar