terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Pemerintah Bidik Pasar Ekspor RI Lebih Terbuka Usai Ada Tarif Trump - my blog
Apr 8th 2025, 17:42, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menghadiri cara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Foto: @SekretariatPresiden
Pemerintah optimistis pasar ekspor Indonesia lebih terbuka lebar usai penetapan tarif impor resiprokal Presiden AS Donald Trump minimal 10 persen. Indonesia yang terkena tarif 32 persen dinilai masih lebih rendah dari beberapa negara.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peluang dari adanya tarif Trump ini adalah Indonesia bisa mencaplok perusahaan multinasional yang ingin memindahkan fasilitas produksinya dari negara yang kena tarif tinggi.
Trump menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua impor dan tarif yang lebih tinggi untuk negara-negara tertentu seperti China 34 persen, kemudian negara di ASEAN yang kena tarif tinggi yakni Vietnam 46 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, dan Myanmar 44 persen.
Airlangga mencontohkan salah satu perusahaan yang sudah negosiasi dengan pemerintah Indonesia adalah produsen sepatu Nike yang ingin mengganti lokasi basis produksinya.
"Kemarin Nike dan beberapa perusahaan minta untuk zoom langsung dengan kami. Jadi ini kita akan respons. Dan kalau kita lihat dari negara pesaing kita China, Vietnam, Kamboja, Bangladesh tarifnya lebih tinggi dari kita. Jadi ini malah ada kesempatan kita untuk me-replace mereka," jelasnya saat Sarasehan Ekonomi, Selasa (8/4).
Dengan begitu, Airlangga menyebutkan hal ini sebagai peluang emas yang harus direspons positif dan cepat dengan meningkatkan kapasitas dan efisiensi. Dia mengatakan, harga sepatu di Indonesia rata-rata USD 15-20, padahal harga jual di pasar global bisa mencapai USD 70-80.
Sama halnya dengan produk pakaian jadi, kata Airlangga, yang harganya di dalam negeri USD 20-25, ketika diekspor harganya bisa naik menjadi USD 80-100.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto bereaksi saat berbicara dengan Airlangga Hartarto, Menteri Perekonomian Indonesia, pada pertemuan ekonomi dengan topik "Memperkuat Ketahanan Perekonomian Nasional" di Jakarta, Indonesia, 8 April 2025. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Di sisi lain, Airlangga mencatat pasar ekspor Indonesia ke AS hanya 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), berbeda dengan negara lain yang bergantung pada pasar AS, misalnya Vietnam 33 persen dari PDB. Dengan begitu, dia menilai Indonesia bisa lebih resilien terhadap tarif Trump.
"Jadi Amerika bukan satu-satunya market yang membuat kita susah. Kita bisa antisipasi ini Pak Presiden. Top ekspor kita adalah China 60 miliar, Amerika 26 miliar, dan India 20 miliar. Nah tentu kita bisa membuka market lain di luar Amerika," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekspor Indonesia secara tahunan cukup baik sebelum ada tarif Trump, seperti pertanian 52 persen dan manufaktur 29 persen, dengan neraca perdagangan yang selalu surplus.
"Kalau kita lihat dari sisi neraca perdagangan ini Amerika adalah the second largest, tapi antara yang the first largest yaitu China, Amerika itu 23 billion. Dan ini tidak banyak berbeda dengan destinasi lainnya," jelasnya.
Sri Mulyani juga melihat Indonesia masih punya destinasi pasar ekspor yang sangat banyak dibandingkan AS. Dengan begitu, pemerintah akan mefokuskan diversifikasi ekspor ke depannya agar tidak terdampak besar pada tarif Trump.
"Destinasi ekspor kita masih bisa kita diversify dan attachment atau dependensi kita terhadap Amerika tidak terlalu besar dibandingkan dengan negara lain yang tadi disebutkan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar