terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Ilmuwan Ciptakan Tikus Berbulu Mammoth Hasil Rekayasa Genetik - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ilmuwan Ciptakan Tikus Berbulu Mammoth Hasil Rekayasa Genetik
Mar 7th 2025, 13:36, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Peneliti Colossal menciptakan tikus berbulu sebagai bagian dari proyek untuk membangkitkan mammoth berbulu dari kepunahan.  Foto: Colossal Biosciences
Peneliti Colossal menciptakan tikus berbulu sebagai bagian dari proyek untuk membangkitkan mammoth berbulu dari kepunahan. Foto: Colossal Biosciences

Ilmuwan sukses menciptakan tikus berbulu hasil rekayasa genetik. Bulu tebal yang tumbuh memenuhi sekujur tubuh tikus mirip dengan rambut yang menjaga mammoth berbulu tetap hangat selama Zaman Es terakhir.

Tikus berbulu itu diciptakan oleh perusahaan bioteknologi Colossal Biosciences. Mereka merilis foto penampakkan hewan tersebut pada Selasa (4/3).

Untuk menciptakan tikus berbulu, para peneliti memodifikasi tujuh gen hewan pengerat, enam di antaranya terkait dengan tekstur, panjang, dan warna bulu. Para ilmuwan memilih gen-gen ini dengan menyeleksi urutan DNA yang mengendalikan pertumbuhan rambut pada tikus dan memiliki hubungan evolusi dengan urutan yang menyebabkan mammoth berbulu memiliki rambut lebat.

"Kami belum mengambil gen mammoth dan memasukkannya ke tikus," kata Beth Shapiro, ahli biologi evolusi dan kepala sains di Colossal, mengutip Live Science. "kami mencari varian gen yang kami anggap berguna pada mammoth dan kemudian menciptakan tikus yang memiliki banyak suntingan ini secara bersamaan."

Sebagian besar suntingan mematikan gen yang biasanya aktif pada tikus. Misalnya, para ilmuwan memblokir gen disebut FGF-5 yang mengatur panjang rambut, sehingga menghasilkan tikus dengan bulu yang tiga kali lebih panjang daripada tikus biasa.

Tim juga memberikan tikus mutasi yang ada di mammoth berbulu, menghasilkan bulu lebih bergelombang daripada tikus normal. Mereka menggunakan tiga teknik rekayasa genetik untuk menambah penyuntingan ke dalam satu organisme.

Perbandingan tikus berbulu dengan tikus normal.  Foto: Colossal Biosciences
Perbandingan tikus berbulu dengan tikus normal. Foto: Colossal Biosciences

"Ini jelas merupakan bukti bahwa Anda dapat menggabungkan beberapa mutasi ke dalam seekor tikus dan membuat rambutnya tampak seperti rambut mammoth," kata Vincent Lynch, ahli biologi evolusi dan profesor madya di University of Buffalo yang tidak terlibat dalam penelitian di Colossal.

Ilmuwan Colossal juga berfokus pada gen yang mengatur metabolisme lemak dan penyerapan asam lemak pada tikus. Mammoth berbulu dapat berkembang biak di suhu dingin berkat timbunan lemak di bawah kulitnya. Jadi tim mencoba memberikan timbunan yang sama pada tikus dengan mengedit urutan DNA-nya.

Namun, masih belum jelas apakah tikus berbulu yang dimodifikasi secara genetik ini memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap lingkungan dingin dibandingkan tikus biasa. Para ilmuwan Colossal akan mengujinya dalam beberapa bulan mendatang. '

Yang pasti, dalam penelitian ini tim berhasil menciptakan tikus dengan bulu tebal seperti mammoth. Hewan pengerat yang menggemaskan ini menandai tonggak sejarah dalam proyek Colossal untuk membangkitkan mammoth berbulu dari kepunahan pada 2028 mendatang.

"Kami baru saja memulai penelitian ini pada tikus pada September 2024," kata Ben Lamm, salah satu pendiri dan CEO Colossal. "Kami tidak tahu mereka akan selucu ini."

Ilmuwan berencana untuk membangkitkan mammoth berbulu (Mammuthus primigenius) dari kepunahan dengan mengedit sel kerabat terdekat mammoth yang masih hidup, gajah Asia (Elephas maximus), untuk menciptakan embrio hibrida gajah-mammoth dengan rambut lebat dan ciri-ciri mammoth lainnya. Namun, sebelum para peneliti mulai bekerja dengan gajah, mereka harus menguji rekayasa gen pada tikus, yang mudah dipelihara dan lebih cepat dibiakkan.

Model tikus sangat berguna dalam kasus ini, karena tidak seperti gajah yang masa kehamilannya berlangsung hingga 22 bulan, tikus memiliki masa kehamilan selama 20 hari," - Beth Shapiro, ahli biologi evolusi dan kepala sains di Colossal -

Periode kehamilan singkat inilah yang memungkinkan para peneliti untuk merancang dan mengkloning tikus berbulu dalam waktu enam bulan. Para ilmuwan Colossal mendeskripsikan hasil penelitiannya dalam data pracetak BioRxiv pada Selasa (4/3) dan belum ditinjau oleh sejawat.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: