Kuliah di London, Kenapa Alin Tertarik Nonton Sepak Bola Wanita Bukan Pria? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban

Kuliah di London, Kenapa Alin Tertarik Nonton Sepak Bola Wanita Bukan Pria? Jan 5th 2025, 15:38, by Antika Fahira, kumparanBOLANITA Sherleen Melika Chandra, mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Northampton University Inggris. Foto: Dok. Pribadi Sherleen Melika Chandra, mahasiswi asal Indonesia yang tengah menimba ilmu di Northampton University, Inggris, punya hobi unik selama tinggal di Negeri Ratu Elizabeth. Perempuan yang akrab disapa Alin itu ternyata sangat menyukai sepak bola wanita. Kepada kumparanBOLANITA, ia mengaku sudah menonton tiga pertandingan besar sepak bola wanita di Inggris sepanjang 2024. Pertama, ketika Chelsea berhadapan dengan Manchester City dalam pekan lanjutan Liga Inggris Wanita (WSL) 2024/25 yang digelar di Stamford Bridge pada 17 Oktober. Dua laga lainnya adalah Arsenal vs Manchester City (WSL) di Emirates Stadium pada 22 September dan big match internasional antara Inggris dan Amerika Serikat di Wembley Stadium pada 1 Desember. Ketika ditanya apakah ia lebih suka menonton pertandingan sepak bola wanita atau pria, Alin dengan tegas menjawab bahwa dirinya tidak pernah tertarik dengan sepak bola pria. "Aku nggak pernah tertarik sama sepak bola pria sih. Memang dari awalnya memang kayak bukan fan sepak bola gitu. Jadi awalnya memang aku ngikut sepak bola juga gara-gara sepak bola wanita," ungkap Alin. Salah satu alasan utama Alin menyukai sepak bola wanita adalah rasa inklusivitas yang ia rasakan. Menurutnya, komunitas sepak bola wanita terasa lebih ramah dan terbuka, terutama bagi orang yang baru mendalami olahraga ini. "Aku nonton yang wanita tuh lebih sukanya soalnya mereka kayak sejarahnya masih pendek, masih mula-mula. Mereka lagi bikin budaya mereka sendiri," ujarnya. Sebaliknya, ia merasa sepak bola pria memiliki sejarah panjang yang membuatnya sulit untuk merasa diterima. Rivalitas dan tradisi yang sudah lama terbangun dalam sepak bola pria sering kali terasa mengintimidasi, terutama bagi seseorang yang tidak tumbuh di tengah budaya tersebut. "Aku ngerasa kayak sudah terlalu terbuat buat mereka. Jadi ini kayak khusus buat ngerasa out aja gitu, nggak pernah di welcome. Tapi nonton sepak bola wanita tuh aku ngerasa lebih included. Jadi aku lebih suka, soalnya bener-bener ngerasa welcome," jelas Alin. Sherleen Melika Chandra, mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Northampton University Inggris. Foto: Dok. Pribadi Selain itu, Alin juga berbagi pengalamannya tentang bagaimana ia merasa tidak memiliki tempat di dunia sepak bola saat masih tinggal di Indonesia. "Dulu di Indonesia, aku ngerasa sepak bola itu cuma buat cowok. Di sekolah aku juga nggak ada yang khusus buat cewek. Jadi aku nggak pernah merasa included sebagai cewek," ceritanya. "Tapi sepak bola khusus buat cewek ini bikin aku ngerasa spesial. Jadi aku ngerasa welcome aja, makanya aku lebih tertarik nonton cewek sih," ungkap penggemar Arsenal itu. Alin mengakui bahwa pada awalnya ia tidak begitu mengerti permainan sepak bola. Namun, mendengarkan berbagai podcast yang membahas sepak bola wanita membantunya memahami sisi taktis dan budaya olahraga ini. "Jadi lebih ngerti ini game-nya kayak gimana, sih, terlebih buat sepak bola wanita tuh kayak gimana, masalah-masalahnya apa aja, terus taktiknya gimana. Secara budaya, sekarang sudah lumayan ngerti," tutupnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions. If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.