terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

NASA Tangkap Pemandangan Indah Goblin Forest di Gunung Taranaki, Selandia Baru - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
NASA Tangkap Pemandangan Indah Goblin Forest di Gunung Taranaki, Selandia Baru
Nov 23rd 2024, 13:49, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Lereng Gunung Taranaki di Selandia Baru dikelilingi oleh Taman Nasional Egmont, yang terdiri dari lingkaran pepohonan nyaris sempurna, termasuk batang-batang pohon yang melengkung menyerupai goblin. Foto: NASA/Landsat 8
Lereng Gunung Taranaki di Selandia Baru dikelilingi oleh Taman Nasional Egmont, yang terdiri dari lingkaran pepohonan nyaris sempurna, termasuk batang-batang pohon yang melengkung menyerupai goblin. Foto: NASA/Landsat 8

Citra satelit NASA berhasil menangkap pemandangan indah puncak Gunung Taranaki berselimut es menjulang di antara hutan berbentuk lingkaran nyaris sempurna berwarna hijau berisi ribuan pohon melengkung seperti goblin di Selandia Baru.

Gunung Taranaki, yang awalnya diberi nama Gunung Egmont oleh penjajah Inggris James Cook pada abad ke-18, adalah stratovolcano aktif yang terletak di pantai barat North Island Selandia Baru.

Gunung Taranaki memiliki ketinggian sekitar 2.518 mdpl. Lingkaran hijau berisi ribuan pohon yang mengelilingi lereng Gunung Taranaki adalah Taman Nasional Egmont, memiliki lebar 19 kilometer pada titik terlebarnya. Menurut Earth Observatory milik NASA, hutan taman ini sebagian besar terdiri dari dua spesies pohon cemara, yakni rimu (Dacrydium cupressinum) dan kāmahi (Pterophylla racemosa).

Pohon kāmahi yang berada di dekat puncak gunung berapi dikenal sebagai "Hutan Goblin" karena memiliki bentuk pohon bengkok dan berubah bentuk akibat tumbuh di atas dan di sekitar sisa-sisa pohon yang telah menjadi fosil serta hancur dalam letusan sebelumnya. Pohon ini juga ditutupi lumut yang menggantung di batang, membuat dia terlihat menyeramkan.

Pada 2017, pemerintah Selandia Baru memberikan Gunung Taranaki "hak hukum yang sama seperti manusia" karena status sakralnya di antara Suku Māori setempat, yang menganggap gunung berapi sebagai leluhur dan anggota keluarga.

Ilustrasi hutan yang dalam dan sepi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi hutan yang dalam dan sepi. Foto: Shutter Stock

"Status tersebut merupakan pengakuan atas hubungan masyarakat Pribumi Māori dengan gunung tersebut. Artinya, tindakan merusak gunung punya implikasi hukum yang sama dengan tindakan merusak Suku Māori." tulis Earth Observatory.

Gunung Taranaki terkenal karena bentuknya nyaris menyerupai kerucut sempurna. Akibatnya, gunung berapi tersebut digunakan sebagai pengganti Gunung Fuji di Jepang selama film "The Last Samurai" tahun 2003, menurut NewZealand.com.

Namun, meski penampilannya sama dengan Gunung Fuji, bentuk Gunung Taranaki berubah dari waktu ke waktu. Sebuah studi yang terbit di New Zealand Journal of Geology and Geophysics pada 2021 memperkirakan bahwa Gunung Taranaki telah mengalami setidaknya 16 deformasi signifikan akibat letusan sebelumnya sejak pertama kali terbentuk sekitar 135.000 tahun lalu.

Gunung Taranaki mengalami letusan besar terakhirnya sekitar 200 tahun lalu, tapi masih dianggap aktif dan sesekali memuntahkan lumpur vulkanik atau lahar. Para peneliti saat ini memperkirakan bahwa ada peluang 30% - 50% Gunung Taranaki meletus lagi dalam waktu 50 tahun ke depan. Letusan besar ini berpotensi berdampak pada lebih dari 100.000 orang yang tinggal di dekat gunung berapi tersebut.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: