terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Profil Gautam Adani: Putus Sekolah, Konglomerat India, Kini Terserat Suap di AS - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Profil Gautam Adani: Putus Sekolah, Konglomerat India, Kini Terserat Suap di AS
Nov 22nd 2024, 14:26, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS

Ketua konglomerat India Adani Group, Gautam Adani, berbicara di Kongres Akuntan Dunia di Mumbai pada 19 November 2022. Foto: INDRANIL MUKHERJEE / AFP
Ketua konglomerat India Adani Group, Gautam Adani, berbicara di Kongres Akuntan Dunia di Mumbai pada 19 November 2022. Foto: INDRANIL MUKHERJEE / AFP

Gautam India, konglomerat India menghebohkan dunia karena terseret kasus suap di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang digarapnya di bawah perusahaan Adani Green Energy Limited (AGEL).

Adani bersama tujuh terdakwa lainnya, termasuk keponakannya, Sagar Adani, dituduh membayar suap sekitar USD 265 juta kepada pejabat pemerintah India. Nilai ini setara Rp 4,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.934 per dolar AS).

Dalam dakwaan, Adani disebut melakukan suap demi mendapatkan kontrak pembangunan proyek PLTS terbesar di India, yang diproyeksikan menghasilkan keuntungan USD 2 miliar selama 20 tahun.

Sebagai konglomerat, bisnis Adani tersebar di berbagai sektor yang membuat dirinya kaya raya. Menurut Forbes, Adani yang berusia 62 tahun memiliki kekayaan senilai USD 69,8 miliar. Kekayaannya menjadikan dia orang terkaya ke-22 di dunia, dan terkaya kedua di India setelah Reliance Industries (RELI.NS), Ketua Mukesh Ambani, kata Forbes.

Adani tumbuh di negara bagian Gujarat, India, dan putus sekolah pada usia 16 tahun.

Ilustrasi PLTS di India. Foto: Shutterstock
Ilustrasi PLTS di India. Foto: Shutterstock

Bisnis Adani, mulai dari listrik dan pelabuhan hingga gula dan kedelai, kehilangan lebih dari USD 150 miliar dalam nilai pasar gabungan tahun lalu setelah penjual saham pendek yang berbasis di AS Hindenburg Research menuduh kelompok eponimnya menggunakan surga pajak lepas pantai secara tidak benar. Kelompok tersebut, yang memperoleh kembali sebagian kerugian dan sekarang memiliki valuasi gabungan sebesar USD 141 miliar, membantah semua tuduhan tersebut.

Sebelum saham perusahaan Adani Group anjlok tahun lalu, pria putus sekolah berusia 62 tahun ini sempat menjadi orang terkaya di dunia setelah Tesla (TSLA.O), CEO Elon Musk. Adani kini menjadi orang terkaya ke-25 dengan kekayaan bersih sekitar USD 57,6 miliar, menurut Forbes.

Adani menikah dengan dokter gigi Priti Adani. Mereka memiliki dua putra, Karan dan Jeet. Kedua anak tersebut juga terlibat dalam bisnis perusahaan, seperti banyak anggota keluarga lainnya.

Dalam wawancara dengan media lokal dan asing, Adani menyebut dirinya sebagai orang yang pemalu dan menganggap peningkatan popularitasnya sebagian karena serangan politik yang dihadapinya.

Ilustrasi Adani. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Adani. Foto: Shutterstock

Segera setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, Adani mengatakan di X bahwa presiden terpilih AS itu adalah perwujudan dari keuletan yang tak tergoyahkan, keberanian yang tak tergoyahkan, tekad yang tak kenal lelah, dan keberanian untuk tetap setia pada keyakinannya.

Saat memberi selamat kepada Trump, Adani mengatakan minggu lalu kelompoknya akan menginvestasikan USD 10 miliar dalam proyek energi dan infrastruktur AS. Tanpa memberikan rincian selain investasi yang ditujukan untuk menciptakan 15.000 pekerjaan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: