terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Buntut Polemik Survei Pilgub Jakarta, Poltracking Ajukan Mundur dari Persepi - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Buntut Polemik Survei Pilgub Jakarta, Poltracking Ajukan Mundur dari Persepi
Nov 5th 2024, 11:06, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS

Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Lembaga survei Poltracking resmi mengirimkan surat pengundaran diri dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Selasa (5/11) pagi. Sebelumnya, Poltracking ditegur terkait hasil survei Pilgub Jakarta 2024 pada 10-16 Oktober.

"Poltracking tadi pagi mengirimkan surat pengunduran diri dari Persepi," kata Ketua Bidang Internal Persepi Arya Fernandes melalui pesan singkat.

Lantas, apa tanggapan Persepi terkait surat tersebut?

"Pengurus saat ini belum memberikan surat balasan terhadap surat yang disampaikan Poltracking," ujar Arya.

Sebelumnya, dalam keterangan yang dirilis Persepi, Poltracking menggelar pengumpulan data pada 10-16 Oktober. Sementara Lembaga Survei Indonesia pada 10-17 Oktober. Meski bersamaan, hasil survei keduanya menujukkan perbedaan yang signifikan secara statistik.

Ketua Dewan Etik Persepi, Asep Saefuddin, mengatakan setelah dilakukan penyelidikan secara tatap muka dan keterangan tertulis. Pelaksanaan survei LSI dinyatakan memenuhi prosedur. Sebaliknya, Dewan Etik menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan survei Poltracking Indonesia.

"Dalam pemeriksaan pertama tanggal 29 Oktober 2024, Poltracking Indonesia tidak dapat menunjukkan data asli 2.000 sampel seperti yang disampaikan dalam laporan survei yang telah dirilis ke publik untuk bisa diaudit kebenarannya oleh Dewan Etik. Poltracking menyampaikan bahwa data asli sudah dihapus dari server karena keterbatasan penyimpanan data (storage) yang disewa dari vendor," demikian keterangan Asep yang diunggah di website resmi Persepi, yaitu persepi.org.

Survei Poltracking tentang Pilgub Jakarta.  Foto: Youtube/ Poltracking Indonesia
Survei Poltracking tentang Pilgub Jakarta. Foto: Youtube/ Poltracking Indonesia

Kejanggalan lainnya, lanjut Asep, Poltracking tak dapat menunjukkan data mentah yang digunakan dalam rilis survei. Alasannya karena tersebut telah dihapus dari server.

Kemudian pada tanggal 3 November 2024, Dewan Etik Persepi menerima data asli yang menurut Poltracking Indonesia telah berhasil dipulihkan dari server dengan bantuan tim IT dan mitra vendor. Setelah dicek Dewan Etik ditemukan banyaknya perbedaan antara data awal yang diterima sebelum pemeriksaan dan data terakhir yang diterima.

"Dalam pemeriksaan, Poltracking Indonesia juga tidak berhasil menjelaskan ketidaksesuaian antara jumlah sampel valid sebesar 1.652 data sampel yang ditunjukkan saat pemeriksaan dengan 2.000 data sampel seperti yang telah dirilis ke publik. Tidak adanya penjelasan yang memadai membuat Dewan Etik tidak bisa menilai kesahihan data," jelasnya.

Detail Survei Poltracking yang Disoal Persepi

Survei Poltracking soal Pilgub Jakarta.  Foto: Youtube/ Poltracking Indonesia
Survei Poltracking soal Pilgub Jakarta. Foto: Youtube/ Poltracking Indonesia

Pada 24 Oktober lalu, Poltracking Indonesia merilis survei terbaru terkait Pilgub Jakarta. Di sini, ada 3 pasangan yang tengah bertarung hingga masa pencoblosan 27 November 2024.

Dari hasil survei, pasangan Ridwan Kamil-Suswono meraih posisi teratas dengan perolehan 51,6%. Lalu, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 3,9%, dan pasangan Pramono Anung-Rano Karno 36,4%.

Survei juga menunjukkan masih ada 8.1% responden yang belum dan tidak memberikan jawaban.

"Jadi selisihnya cukup lumayan tapi masih ada Pilkada masih ada satu bulan lebih kalau dari pengambilan data maka dinamika politik masih bisa terjadi," kata Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha, dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/10).

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling melibatkan 2.000 responden. Survei dilakukan pada 10-16 Oktober dengan margin of error 2,2% dan tingkat kepercayaan 95%.

Poltracking mundur dari Persepi. Foto: Dok. Poltracking
Poltracking mundur dari Persepi. Foto: Dok. Poltracking

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: