terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Puan Pakai Kebaya Kutu Baru Karya Didiet Maulana di Sidang Tahunan MPR/DPR - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Puan Pakai Kebaya Kutu Baru Karya Didiet Maulana di Sidang Tahunan MPR/DPR
Aug 16th 2024, 09:38, by Reza Aditya Ramadhan, kumparanNEWS

Puan Maharani  mengenakan kebaya berpose saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).  Foto: Dok. DPR
Puan Maharani mengenakan kebaya berpose saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Dok. DPR

Ketua DPR RI Puan Maharani mengenakan kebaya dengan warna keemasan dalam rangkaian Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI tahun 2024 di Gedung Parlemen Senayan, Jumat (16/8). Kebaya emas tersebut rancangan desainer ternama Didiet Maulana.

Puan tampak anggun dengan sanggul sederhana, memakai kebaya jenis kutu baru. Rupanya ada makna tersendiri dari desain kebaya Puan.

"Kain French lace yang dibentuk menjadi kutu baru ini terinspirasi dari sebuah optimisme yang saya rasa patut dimiliki dalam melihat potensi indah yang dimiliki dalam diri. Bahwa setiap kita adalah emas. Bahwa setiap kita adalah emas," ujar Didiet Maulana, Jumat (16/8).

Puan Maharani menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
Puan Maharani menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI

Menurutnya, kebaya emas tersebut memiliki makna semangat, kesuksesan dan kemenangan yang terpancar dalam memperingati 79 tahun Indonesia merdeka. Motif di bagian depan dibuat tumpal dengan buketan atau bunga. Ini dipengaruhi dari pesisiran peranakan cina, dengan warna-warni.

Didiet Maulana rilis buku Kisah Kebaya. Foto: Didiet Maulana
Didiet Maulana rilis buku Kisah Kebaya. Foto: Didiet Maulana

Puan juga mengenakan selendang sutra berwarna emas muda untuk melengkapi kebaya yang dikenakannya, sebagai lambang kelembutan. Tak lupa ada pula aksesoris bros kupu-kupu pada bagian panel tengah kebaya menambah manis busana yang dikenakan Puan.

"Motif kupu-kupu banyak ditampilkan dalam berbagai motif wastra di Indonesia. Melambangkan metamorfosa, bahwa semua adalah proses yang harus dibangun satu per satu," jelas Didiet.

Puan Maharani  mengenakan kebaya berpose saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).  Foto: Dok. DPR
Puan Maharani mengenakan kebaya berpose saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Dok. DPR

Kebaya dilengkapi dengan kain batik tulis motif sulur dan buketan, yang melambangkan keindahan dan proses yang bertumbuh. Aksen motif kawung pada bagian pinggir kain, membuat cucu Bung Karno itu semakin anggun dan memperlihatkan sosok perempuan Indonesia yang cinta persatuan.

"Motif kawung menjadi simbol kemurnian, kebaikan dan persatuan," jelas Didiet.

Didiet Maulana merancang kebaya model kutu baru dengan nuansa warna gold, dari bahan brokrat keemasan dengan detail payet mewah di sepanjang kebaya. Lengkap dengan selendang sifon berwarna emas.

"Bagian pada warna gold memberikan rasa semangat, kesuksesan dan kemenangan yang terpancar dalam memperingati 79 tahun Indonesia merdeka," tutur Didiet.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: