terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

IM57+ Institute soal KSP Sebut Pimpinan KPK Saat Ini Babak Belur: Sangat Valid! - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
IM57+ Institute soal KSP Sebut Pimpinan KPK Saat Ini Babak Belur: Sangat Valid!
Aug 11th 2024, 06:00, by M Lutfan D, kumparanNEWS

Ketua IM57+ Institute yang juga eks penyidik KPK Praswad Nugraha. Foto: Dok. Istimewa
Ketua IM57+ Institute yang juga eks penyidik KPK Praswad Nugraha. Foto: Dok. Istimewa

IM57+ Institute merespons pernyataan Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Ahmad, yang menyebut kepemimpinan KPK periode 2019–2024 babak belur. Menurut ketua wadah yang berisi eks pegawai KPK yang disingkirkan via Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) itu, Praswad Nugraha, hal yang disampaikan oleh pejabat KSP itu sangat valid.

"Pertama, pernyataan itu sangat valid, dan pada akhirnya secara formal Istana Presiden mengakui Pimpinan KPK pilihan Istana gagal total. Artinya KPK versi Presiden Jokowi tidak berhasil," kata Praswad kepada wartawan, Minggu (11/8).

Menurut Praswad, agar publik menilai pernyataan pejabat KSP itu tidak basa basi belaka, maka harus ditindaklanjuti dengan pemilihan pimpinan KPK periode 2024-2029 dengan benar. Sehingga mampu memperbaiki keadaan.

"Sesuai dengan yang dikatakan Istana harus berkaca dari kegagalan sehingga saat ini harus memilih calon yang baik," kata dia.

Kedua, lanjut Praswad, hal ini harus menjadi sinyal bagi Pansel untuk tidak meloloskan segala calon yang dinilai gagal.

"Pansel ditugaskan oleh Istana dan Istana mengatakan gagal. Tidak ada opsi untuk melanjutkan calon yang saat ini memimpin KPK," kata dia.

"Majunya kembali saudara Nurul Ghufron sebagai Capim KPK adalah batu uji apakah statement Istana ini benar secara material, atau hanya sekadar formalitas belaka, pada akhirnya mengulangi hal yang sama yang terjadi pada tahun 2019, memilih calon yang bermasalah," pungkasnya.

Ghufron merupakan pimpinan KPK saat ini yang kembali ikut seleksi capim KPK untuk periode keduanya.

Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan

Pernyataan Deputi V KSP

Sebelumnya, Rumadi Ahmad, menyebut kepemimpinan KPK periode 2019–2024 babak belur. Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi pembelajaran untuk pimpinan KPK selanjutnya.

"Kita bisa belajarlah kepemimpinan lima tahun yang harusnya empat tahun ini, itu memang harus kami akui babak belur, babak belur," kata Rumadi dalam diskusi bertajuk 'Menakar Kerja Pansel KPK 2024: Menguatkan atau Memperlemah Pemberantasan Korupsi?' Jumat (9/8).

Rumadi meminta pimpinan KPK sekarang introspeksi diri atas kinerja mereka.

"Makanya, dalam beberapa kali kesempatan saya menyampaikan kayaknya secara internal, pimpinan KPK juga harus muhasabah, harus mengaca diri," ucap Rumadi.

"Tapi, kalau enggak punya kaca, ya, mungkin teman-teman ICW bisa memberikan kaca supaya bisa berkaca," jelas dia.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: