terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kontak 'Sri Rezeki Hastomo' dan Pesan 'Tenggelamkan Saja' Muncul di Sidang Hasto - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kontak 'Sri Rezeki Hastomo' dan Pesan 'Tenggelamkan Saja' Muncul di Sidang Hasto
May 8th 2025, 14:33, by Abid Raihan, kumparanNEWS

Terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi Harun Masiku dan pemberian suap, Hasto Kristiyanto (kedua kiri) menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
Terdakwa kasus dugaan perintangan penyidikan kasus korupsi Harun Masiku dan pemberian suap, Hasto Kristiyanto (kedua kiri) menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (24/4/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO

Nama Sri Rezeki Hastomo mencuat dalam sidang lanjutan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Nama itu sering mengontak staf sekretariat PDIP, Kusnadi, yang dihadirkan sebagai saksi.

Dalam persidangan, bukti lampiran percakapan pun ditampilkan oleh jaksa. Salah satunya nomor atas nama Sri Rezeki Hastomo itu mengirimkan berkas KPK tentang pemanggilan Hasto untuk diperiksa di kasus Harun Masiku.

Menurut Kusnadi, nomor yang diberi nama 'Sri Rezeki Hastomo' itu adalah nomor hp kesekretariatan PDIP.

"Kalau yang nama Sri Rezeki Hastomo itu nomor siapa?" tanya Jaksa.

"Nomor Kesekretariatan," jawab Kusnadi.

"Yang pegang siapa?" tanya Jaksa lagi.

"Yang pegang kadang-kadang staf-stafnya. Kadang kalau Bapak keluar bisa di Satgas," jawab Kusnadi..

"Siapa yang pegang?" tegas Jaksa.

"Banyak kalau yang ikut pas ditugasin," jawab Kusnadi.

Staf Pribadi Hasto, Kusnadi dan Satpam Kantor DPP PDIP, Nur Hasan dihadirkan sebagai saksi saat sidang lanjutan dugaan suap dan perintangan penyidikan Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (7/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Staf Pribadi Hasto, Kusnadi dan Satpam Kantor DPP PDIP, Nur Hasan dihadirkan sebagai saksi saat sidang lanjutan dugaan suap dan perintangan penyidikan Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (7/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Nama Sri Rezeki Hastomo sendiri merupakan buatan Kusnadi. Kusnadi menyebut, nama itu tak ada sangkut pautnya dengan Hasto.

"Saya terinspirasi Sri Rezekinya saja. Biar dapat rezeki," jelas Kusnadi.

"Kalau Hastomonya apa?" tanya Jaksa.

"Tambahan saya saja," jawab Kusnadi.

"Apa mengacu pada Hasto?" tanya Jaksa.

"Enggak," jawab Kusnadi.

Salah satu percakapan yang disorot jaksa di tangkapan layar chat itu adalah pesan "di hp ini saja". Jaksa sempat mempertanyakan maksud pesan itu kepada Kusnadi.

"Kok, tiba-tiba muncul bahasa 'hp ini saja', suruh ngapain, mau diapain kok tiba-tiba muncul 'hp ini saja'?" tanya Jaksa.

"Buat komunikasi, hp ini saja komunikasinya," jawab Kusnadi.

Dalam percakapan di nomor Sri Rezeki Hastomo itu, tampak Kusnadi kerap memanggil menggunakan kata 'Bapak'. Namun, menurut Kusnadi, kata 'Bapak' mengacu ke seseorang di kesekretariatan atas nama Adi.

"Sebelum Saudara mendampingi Pak Hasto melakukan pemeriksaan di KPK. Di situ Saudara sampaikan 'siap Bapak'. Nah, ini yang Saudara maksudkan 'Bapak' ini siapa?" tanya Jaksa.

"Kesekretariatan," jawab Kusnadi.

"Siapa namanya?" tanya Jaksa.

"Pak Adi," jawab Kusnadi.

"Kalau Saudara manggil Pak Hasto apa?" tanya Jaksa.

"Pak," timpal Kusnadi.

"Bukan Bapak?" tanya Jaksa lagi.

"Enggak," ucap Kusnadi.

"Kalau ke Adi malah Bapak, Hasto malah Pak. Enggak kebalik itu," kata Jaksa.

"Pak Hasto, gitu," ujar Kusnadi.

Pesan 'Tenggelamkan Saja'

Jaksa pun kemudian sempat mengkonfirmasi beberapa pesan dari kontak Sri Rezeki Hastomo. Termasuk 'yang itu ditenggelamkan saja' dan 'tidak usah memikirkan sayang'.

Menurut Kusnadi, hal itu terkait kegiatannya melarung pakaian.

"Tadi kan di atas bahasanya mengenai 'hp ini saja yang dipakai', kemudian ada respons 'oke, thanks'. Kemudian tiba-tiba Saudara menyebutkan 'larung'. Nyambung enggak itu?" tanya jaksa.

"Nyambung-lah, Pak," jawab Kusnadi.

"Jadi, si Kesekretariatan bilang, ditenggelamkan itu pakaian saya yang kemarin habis larung, ditenggelamkan saja," sambungnya.

Jaksa mempertanyakan jawaban Kusnadi tersebut. Sebab, dinilai tidak ada hubungan kegiatan DPP PDIP dengan melarung.

Namun, menurut Kusnadi, kegiatan melarung sudah sering dilakukan di PDIP.

"Pak, kalau PDIP itu, sering Pak, kegiatan larung Pak, kader yang biasa minta doa," kata Kusnadi.

"Oh gitu, kader minta doa?" tanya Jaksa.

"Iya, Pak. Biar jadi anggota DPR, jadi bupati, sering ngelarung," timpal Kusnadi.

"Oh gitu, terus Saudara mau jadi apa, kok minta baju Saudara dilarung?" tanya Jaksa lagi.

"Pengin ikut rejekinya, Pak," kata Kusnadi.

Dakwaan Hasto

Adapun dalam kasusnya, Hasto didakwa menyuap komisioner KPU RI dalam proses Pergantian Antarwaktu (PAW) dan merintangi penyidikan kasus Harun Masiku.

Dalam dakwaan, cara yang disebut dilakukan Hasto dalam merintangi penyidikan itu yakni dengan memerintahkan Harun Masiku, melalui Nurhasan, merendam telepon genggamnya ke dalam air setelah OTT terhadap Wahyu Setiawan dilakukan. Wahyu saat itu merupakan Komisioner KPU.

Adapun OTT tersebut terkait dengan dugaan suap dari Harun untuk bisa menjadi anggota DPR RI dari PDIP melalui mekanisme Pergantian Antarwaktu.

Kemudian, Hasto juga diduga memerintahkan Kusnadi yang merupakan stafnya untuk menenggelamkan HP-nya sebagai antisipasi upaya paksa oleh penyidik KPK.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: