terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Bulog Diminta Serap 3 Juta Ton Beras Petani, Kapasitas Gudang Dipertanyakan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Bulog Diminta Serap 3 Juta Ton Beras Petani, Kapasitas Gudang Dipertanyakan
Jan 28th 2025, 17:00, by Moh Fajri, kumparanBISNIS

Guru Besar IPB, Dwi Andreas Santosa dalam diskusi Outlook Ekonomi Sektor-Sektor Strategis 2024 Core di Jakarta pada Selasa (23/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Guru Besar IPB, Dwi Andreas Santosa dalam diskusi Outlook Ekonomi Sektor-Sektor Strategis 2024 Core di Jakarta pada Selasa (23/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Pengamat Pertanian sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, mempertanyakan kapasitas gudang Perum Bulog ketika diminta menyerap 3 juta ton beras petani sampai April 2025.

"Kapasitas gudang Bulog itu kan hanya 3,5 juta ton ya, itu pun kalau kita hitung secara fungsional berdasarkan kapasitas gudang," ungkap Andreas ketika dihubungi kumparan, Selasa (28/1).

Andreas menyebut saat ini Perum Bulog telah menyimpan sekitar 2 juta beras ton dari impor tahun lalu. Kata Andreas, tak mungkin dalam tempo dekat Bulog bisa menyerap tambahan 3 juta ton beras petani.

"Paling kapasitas saat ini di puncak musim raya ini paling bisa menyerap 1,5 juta ton. Kalau pun itu bisa terjadi ya luar biasa," ujar Andreas.

Sementara itu, Ekonom Spesialisasi Pertanian dan Industri dari Center of Reform on Economic (CORE), Eliza Mardian, mengatakan jika harus diminta menyerap 3 juta ton beras, maka Bulog mesti kejar bola atau berusaha mencari gudang tambahan lainnya yang bisa digunakan menyimpan pasokan tersebut.

"Ya Bulog harus mencari gudang lainnya, misalkan gudang milik pemda atau milik juga BUMN yang ada di daerah, nah jadi memang ini harus mencari alternatif gudang dari pemerintah yang lainnya untuk bisa disewa, untuk penyerapan gabah," kata Eliza kepada kumparan, Selasa (28/1).

Pekerja menata karung beras di gudang Perum Bulog Umbul Tengah, Kota Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Angga Budhiyanto/ ANTARA FOTO
Pekerja menata karung beras di gudang Perum Bulog Umbul Tengah, Kota Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Angga Budhiyanto/ ANTARA FOTO

Eliza menilai sebetulnya realistis atau tidaknya penyerapan 3 juta ton beras bergantung kesiapan dari Bulog dan pemerintah. Katanya, letak masalah bukan hanya di penganggaran saja, tapi juga mencari tambahan gudang di daerah untuk menyimpan beras.

"Sebetulnya bisa aja, padahal kan Pak Prabowo sendiri memang ingin mengutamakan kesejahteraan para petani ya, ya mungkin ya saatnya beliau untuk merealisasikan janji beliau gitu, jadi semua bergantung dari strateginya, yang penting pembiayaan dan juga gudang," ungkap Eliza.

Jika pada akhirnya Bulog tak berhasil menyerap 3 juta ton beras yang diminta, Eliza menuturkan dampaknya harga di petani bakal anjlok. Menurutnya, seperti saat ini sebelum panen raya harga gabah terpantau masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Saat ini aja sebelum panen raya, harga gabah kita kan udah di bawah HPP kan, HPP-nya itu kan Rp 6.500 tapi ada yang sampai Rp 5.000 per kilo untuk gabahnya, padahal untuk biaya produksi aja minimal mereka (petani) biar enggak rugi, itu minimal Rp 6.400 gabah kering panen," terang Eliza.

Jika saat panen raya harga ini masih belum sesuai HPP, maka secara otomatis harga gabah akan makin terpuruk dan ujungnya bisa menggerus kesejahteraan para petani.

"HPP itu mereka marginnya cuma Rp 100 sebetulnya, nah jadi kalau misalkan menjelang panen raya Bulog tidak lagi maksimal ya otomatis harga gabah akan makin anjlok, petani kita kesediaan terakhir ini bisa tergerus gitu, karena indeks yang diterima oleh petani itu lebih rendah dibandingkan indeks yang harus dikeluarkan oleh petani," tutur Eliza.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, meminta Perum Bulog untuk aktif melakukan penyerapan gabah yang sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 di tengah mulainya musim panen di beberapa daerah.

Sudaryono menargetkan Bulog mampu menyerap gabah setara dengan 3 juta ton beras untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan Bulog telah disiapkan anggaran Rp 43 triliun untuk menyerap hingga 3 juta ton gabah.

"Ya sekarang produksi kita berlebih ini juga akan panen raya Januari, Februari, Maret, ya. Oleh karena itu sudah diputuskan Bulog akan di perkuat keuangannya," ujar Zulhas saat ditemui usai acara di Gedung DPP PAN, Kamis (23/1).

Zulhas merinci anggaran tersebut terdiri atas Rp 27 triliun untuk penguatan keuangan Bulog dan Rp 16,6 triliun untuk bantuan pangan. Dengan total hampir Rp 43 triliun, pemerintah berharap kebijakan ini dapat membantu menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: