terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Respons Wakil Ketua MPR soal PPN 12 Persen Banyak Ditolak Masyarakat - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Respons Wakil Ketua MPR soal PPN 12 Persen Banyak Ditolak Masyarakat
Dec 23rd 2024, 19:36, by Moh Fajri, kumparanBISNIS

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno memberikan keterangan saat konferensi pers menjelang Rakernas 4 PAN di Kantor DPP PAN, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno memberikan keterangan saat konferensi pers menjelang Rakernas 4 PAN di Kantor DPP PAN, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR), Eddy Soeparno, merespons soal Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen yang mendapat banyak penolakan dari masyarakat. Eddy melihat pemberlakuan PPN 12 persen pada 2025 ini justru keputusan baik yang diteken pemerintah.

Apalagi, kata Eddy, pemberlakuan PPN 12 persen ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

"Yang saya lihat sekarang ini dilakukan oleh pemerintah itu saat ini sudah suatu keputusan yang baik dan menurut saya bijak. Memang kenaikan itu yang merupakan amanat dari Undang-Undang tetap dilaksanakan," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/12).

Terlebih menurut dia, pemerintah juga memberikan bantalan sosial kepada berupa bantuan sosial untuk masyarakat dengan kalangan ekonomi tertentu.

Dia juga menyinggung berbagai insentif fiskal yang diteken pemerintah, seperti untuk pembelian kendaraan listrik hingga pembebasan PPN untuk sembako.

Meski begitu, Eddy tak menampik nantinya kebijakan itu akan berdampak pada penurunan daya beli dan mengerek inflasi. Namun, menurut dia, dalam jangka panjang, kenaikan PPN 12 persen ini akan meningkatkan pendapatan negara.

Nantinya, peningkatan dana tersebut akan digunakan untuk menambah insentif sosial dan ekonomi lebih banyak lagi. "Jadi saya kira efek positif yang juga bisa ditimbulkan nanti dari kenaikan PPN 12 persen itu nanti akan kembali lagi kepada masyarakat," jelasnya.

Sementara, untuk kelas menengah yang tidak mendapatkan jatah bansos, Eddy melihat pemerintah telah menyiapkan insentif, seperti pembebasan Pajak Penghasilan (PPH) untuk yang kelas sampai dengan berpendapatan Rp 10 juta, subsidi BBM juga LPG 3 kg.

"Jadi saya kira itu pun masih akan tetap berjalan oleh pemerintah. Jadi bagi masyarakat yang tadinya dikhawatirkan akan kemudian dikurangi, berkurang daya belinya. Tetapi apa yang sudah mereka menikmati selama ini tetap akan diberikan oleh pemerintah ke depannya," jelas Eddy

"Termasuk juga misalkan saja untuk pendidikan, Kalau pendidikan yang sifatnya premium memang akan dikenakan PPN 12 persen. Tetapi pendidikan yang selama ini sudah berjalan Itu akan tetap dikenakan PPN yang berlaku hari ini," tambahnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: