terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Sekjen PBB: Situasi Rafah Ada di Ujung Tanduk, Lebih dari 1 Juta Orang Terancam - my blog
May 11th 2024, 02:34, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam konferensi persnya, Jumat (10/5), bicara terkait situasi Rafah yang menurutnya berada di ujung tanduk.
"Situasi di Rafah berada di ujung tanduk, karena serangan udara terus berlanjut di seluruh Gaza selatan," kata Guterres dalam konferensi pers di Ibu Kota Nairobi, Kenya, pada Jumat dilansir Anadolu, Sabtu (11/5).
Ia mengatakan, serangan Israel mengakibatkan lebih dari 1 juta warga terancam. "Lebih dari 1 juta warga Palestina, setengahnya adalah anak-anak, berkerumun di kantor pemerintah Rafah untuk mencari perlindungan," jelasnya.
Menurutnya, operasi darat yang dilakukan Israel secara besar-besaran di Rafah akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang hebat. Warga Gaza akan mengalami kelaparan.
"Sementara itu, mitra-mitra kami di bidang kesehatan memberi tahu kami bahwa semua fasilitas medis utama di Rafah akan segera tidak dapat diakses atau dioperasikan--termasuk satu-satunya departemen dialisis yang masih beroperasi di Gaza," ujar dia.
Ia menyebut sekitar 100.000 warga Palestina mengungsi dari Rafah menuju utara demi menghindari serangan Israel. Namun, badan-badan kemanusiaan tidak memiliki fasilitas tenda atau persediaan makanan tersisa di wilayah Gaza selatan.
Dia mendesak lebih banyak upaya global untuk mengadvokasi gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar