terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

4 Cara Mengatasi Kebocoran ASI - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
4 Cara Mengatasi Kebocoran ASI
Nov 6th 2024, 11:00, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Ilustrasi ASI merembes. Foto: HenadziPechan/Shutterstock
Ilustrasi ASI merembes. Foto: HenadziPechan/Shutterstock

Kebocoran ASI pada ibu menyusui merupakan hal yang lumrah terjadi. Terutama bila payudara ibu sedang penuh. Dikutip dari Baby Center, pakar menyebut, payudara ibu paling berpotensi rembes pada pagi hari alias saat suplai ASI mencapai puncaknya.

ASI juga biasanya bocor saat Anda menyusui di salah satu sisi payudara saja. Sebagian ibu menyusui hanya mengalami rembes ASI di awal periode menyusui, sementara sebagian lainnya mengalami kebocoran hingga buah hatinya disapih. Di sisi lain, bagi sebagian perempuan, kebocoran ASI dimulai saat kehamilan.

Apa Penyebab Kebocoran ASI?

Moms, payudara Anda mungkin bocor ketika terlalu penuh dengan ASI hingga meluap. Kebocoran sering terjadi pada perempuan dengan persediaan ASI berlebih, serta refleks let-down atau refleks yang memungkinkan ASI rembes.

Refleks let-down ialah saat Anda mendapat rangsangan. Rangsangan ini mendorong tubuh Anda melepaskan oksitosin. Hormon ini membuat lobus pembuat susu di payudara Anda berkontraksi dan mengeluarkan ASI ke arah puting susu. Jika bayi tidak menyusu pada saat itu, ASI bisa rembes bocor.

Ilustrasi ibu menyusui.  Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock

Cara Mengatasi Kebocoran ASI ibu Menyusui

Jika Anda memproduksi terlalu banyak ASI pada hari-hari awal menyusui, pastikan untuk sering menyusui. Susui bayi atau pompa payudara sebelum penuh.

Jika payudara penuh tetapi bayi Anda belum siap untuk makan, mungkin ada baiknya jika memompanya. Tapi pastikan pompa payudara secukupnya saja untuk membuat payudara tetap nyaman. Selain itu, Anda juga dapat memerah payudara secara manual.

Pakar menyebut, Anda perlu mengatur ketersediaan ASI di payudara. Apabila dibiarkan penuh, payudara Anda akan mengalami tekanan dan sakit. Berikut cara lain untuk mengatasi payudara bocor:

1. Gunakan Bantalan Menyusui

Ilustrasi payudara perempuan. Foto: BigmanKn/Shutterstock
Ilustrasi payudara perempuan. Foto: BigmanKn/Shutterstock

Selipkan bantalan menyusui atau breast pad ke dalam bra untuk menyerap kebocoran. Bantalan menyusui ini ada yang sekali pakai dan ada yang dapat dicuci untuk digunakan kembali. Jika Anda menggunakan bantalan menyusui yang dapat dicuci, pastikan untuk menggantinya saat lembab agar bakteri dan jamur tidak tumbuh di puting Anda.

2. Dipersiapkan

Jika salah satu payudara selalu rembes saat bayi menyusu di payudara lainnya, letakkan kain di atas payudara tersebut atau bantalan menyusui di dalam bra Anda terlebih dahulu. Intinya, Anda bisa mengantisipasi payudara rembes sebelum hal itu terjadi.

3. Ganti Pakaian yang Bocor

Ilustrasi memompa ASI. Foto: best time photos/Shutterstock
Ilustrasi memompa ASI. Foto: best time photos/Shutterstock

Saat Anda bepergian, lapisi atasan Anda. Cobalah memakai baju bermotif sehingga dapat menyamarkan noda ASI. Anda juga bisa membawa jaket yang bisa dipakai jika payudara rembes.

4. Simpan ASI ekstra Anda

Anda dapat menggunakan pompa payudara untuk mengumpulkan ASI. Sedot ASI untuk menghindari payudara penuh. Ini akan menghindarkan Anda dari rembesan payudara, Moms.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: