terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Bank Dunia Peringatkan Dampak Konflik Timur Tengah ke Ekonomi RI - my blog
Oct 10th 2024, 14:21, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Bank Dunia atau World Bank mengungkapkan sejumlah tantangan yang dapat mempengaruhi kebijakan makroekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia di saat pelonggaran kebijakan moneter global.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, menyebutkan yang pertama yaitu ketegangan geopolitik yang ada di Timur Tengah.
Menurutnya, ketegangan yang terjadi di Timur Tengah ini berdampak pada perekonomian. Misalnya, transportasi perdagangan di wilayah tersebut menjadi terganggu.
"Kapal-kapal ke wilayah tersebut, alih-alih datang dengan cepat ke Terusan Suez, kini menempuh rute panjang berliku di sekitar Tanjung Harapan, yang berarti biaya pengiriman saat ini 40 persen lebih tinggi daripada sebelum pandemi," kata Aaditya Mattoo dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/10).
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatkan harga bahan pokok seperti minyak dan juga mengganggu permintaan global untuk ekspor wilayah tersebut.
Selanjutnya, perlambatan ekonomi di China juga menjadi sorotan. Sebab, kondisi ini akan berdampak pada jumlah ekspor dari negara tersebut.
"Kekhawatiran ekonomi yang harus kita pertimbangkan adalah bahwa kawasan ini akan semakin tidak diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat," ujar Aaditya Mattoo.
Terakhir, kebijakan global membatasi perdagangan. Dengan adanya tarif eksplisit, pembatasan ekspor, dan beberapa peraturan industri baru.
"Kebijakan yang sering kali disertai persyaratan yang membuat produsen memilih input domestik daripada input asing agar memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi," kata Aaditya Mattoo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar