terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Serba-serbi PDIP Dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Serba-serbi PDIP Dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut
Aug 11th 2024, 08:05, by M Lutfan D, kumparanNEWS

PDIP resmi usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut.  Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
PDIP resmi usung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut. Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan

PDIP resmi mendukung calon petahana Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi di pemilihan gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Surat penugasan diberikan langsung oleh Ketua Pemenangan Pemilu PDIP Komarudin Watubun saat acara Apel Satgas PDIP se-Sumut di Lapangan Astaka, Kota Medan, Sabtu (10/8).

Berikut serba-serbi momen tersebut:

PDIP: Hari Ini, Edy Keluarga PDIP

Komarudin mengaku dapat tugas dari Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri untuk memberikan dukungan kepada Edy Rahmayadi.

"Oleh karena itu saya dan jajaran DPP ditugaskan untuk menyerahkan tugas partai kepada Bapak Edy menjadi Gubernur Sumut," kata Komarudin.

Dalam momen itu, Edy langsung berlari dari arah luar lapangan dan naik ke atas panggung. Edy langsung menerima surat tugas. Ia dipasangkan rompi merah bertuliskan 'Ayah untuk Sumut'.

"Hari ini, Pak Edy juga menjadi keluarga PDIP," kata Komarudin.

Edy Resmi Jadi Kader

Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (kiri) dan Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful (tangan) berjabat tangan saat pelantikan Edy Rahmayadi menjadi kader PDIP di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2024).  Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (kiri) dan Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful (tangan) berjabat tangan saat pelantikan Edy Rahmayadi menjadi kader PDIP di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan

Dengan adanya rekomendasi dan tugas partai untuk maju di Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi telah resmi menjadi kader PDIP.

"Iya otomatis kader. Kader," kata Ketua DPP PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat di lokasi yang sama.

Saat pemberian surat tugas di panggung, Edy juga langsung dipasangkan rompi PDIP dan peci berlogo Presiden ke-1 RI Sukarno. Menurut Djarot, itulah pertanda Edy menjadi kader.

Kartu Tanda Anggota (KTA) Edy sedang diproses.

Edy Dinilai Sosok Petarung

Komarudin mengungkapkan partainya mengusung Edy karena mantan Pangkostrad itu merupakan sosok yang tepat sebagai alat revolusi.

"Dan Pak Edy, hari ini pertiwi memanggilmu, Pak Edy, 5 tahun 10 tahun lalu Beliau adalah alat negara. Aktif di TNI, hari ini Beliau adalah alat revolusi," kata Komarudin.

"Bersama Saudara-Saudara, ini adalah alat revolusi untuk berjuang demi keadilan kebenaran bagi seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.

Selain itu, Edy menurut Komarudin merupakan sosok petarung sehingga dinilai tepat untuk melawan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, yang juga maju dalam Pilgub Sumut.

"Pak Edy Rahmayadi ini kan petarung dan dia, seorang militer, berjiwa nasional sama seperti kita," tutur Komarudin.

Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (kiri) dan Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful (kangan) menjawab pertanyaan wartawan saat pelantikan Edy Rahmayadi menjadi kader PDIP di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2024).  Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (kiri) dan Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful (kangan) menjawab pertanyaan wartawan saat pelantikan Edy Rahmayadi menjadi kader PDIP di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan

Menurutnya, dengan mengusung Edy di Pilgub Sumut maka tujuan nasional bisa dicapai, yakni demokrasi yang berdiri tegak. Bukan atas nama kepentingan kelompok tertentu.

"Kalau tujuan nasional diobok-obok kita harus melakukan perlawanan, meluruskan kembali semua ini," kata dia.

"Amanat Reformasi yang memberi ruang kepada semua orang punya kesempatan yang hari ini dibelokkan menjadi demokrasi keluarga, demokrasi oligarki, demokrasi Dinasti. Ini harus kita luruskan," tuturnya.

Edy: Saya Bukan Tipe Pengkhianat

Edy berterima kasih kepada PDIP atas dukungan di Pilgub Sumut 2024. Petahana Gubernur Sumut itu mengaku akan berjuang dengan sepenuh hati atas tugas yang diberikan tersebut.

"Saya akan muncul bersama PDIP untuk perjuangkan kebangsaan yang kita cintai ini," kata Edy.

"Bersama PDIP saya akan menegakkan suatu kebenaran, dengan parpol besar ini saya akan sama-sama menegakkan apa yang sudah dilakukan pendahulu kita," sambung Edy.

Di akhir sambutannya, Edy meyakinkan kepada seluruh kader PDIP bahwa ia tidak akan berkhianat. Terlebih, ia sudah resmi menjadi kader PDIP.

"Terakhir saya yakinkan, saya bukan tipe orang pengkhianat. Terima kasih selalu ingatkan saya karena kita maju dan besarkan negara ini bersama," tutur Edy.

Walikota Medan Bobby Nasution. Foto: Shutterstock
Walikota Medan Bobby Nasution. Foto: Shutterstock

Soal pengkhianat ini sebelumnya ramai dibicarakan ketika Bobby Nasution memilih mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Bobby pun dicap pengkhianat oleh PDIP dan kini sudah menjadi kader Gerindra dan siap melawan Edy.

Dengan dukungan ini, Edy sudah siap berlaga di Pilgub Sumut. Sebab PDIP punya 21 kursi. Sementara batas minimum jumlah kursi untuk mendaftar ke KPU Sumut adalah 20 kursi.

Ia akan melawan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dengan koalisi super gemuknya yakni 72 kursi DPRD Sumut.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: