terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Bamsoet Ingin RI Tak Hanya Jaga Ketahanan Pangan, tapi Juga Kurangi Impor - my blog
Aug 16th 2024, 10:27, by Moh Fajri, kumparanBISNIS
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo alias Bamsoet, menyebut Indonesia masih ketergantungan impor pangan. Padahal, sektor pangan dunia sedang menghadapi beragam tantangan.
"Kedaulatan pangan Indonesia, bukan sekedar ketahanan pangan yang acapkali mengandalkan impor bahan-bahan pangan dari luar negeri," kata Bamsoet dalam Sidang Tahunan di DPR RI, Jumat (16/8).
Bamsoet menjelaskan, sejumlah tantangan di sektor pangan. Mulai dari makin sempitnya lahan pertanian, stagnasi produksi, meningkatnya frekuensi hama dan penyakit tumbuhan, makin mahalnya biaya produksi, hingga ancaman perubahan iklim.
"Untuk menghindari risiko krisis pangan di masa yang akan datang, kita perlu menyiapkan strategi besar," ungkapnya.
Sebelumnya, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud mengatakan, krisis kelaparan ini bisa memengaruhi 7 persen hingga 16 persen penduduk RI.
Dengan jumlah penduduk Indonesia pada 2024 ini mencapai 281.603.800 jiwa, artinya sekitar 19,7 juta hingga 45 juta jiwa rawan kelaparan.
"Sekitar 7 persen sampai 16 persen masyarakat Indonesia masih rentan terhadap kelaparan," kata Restu dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Rabu (14/8).
Restu mengatakan pemerintah masih mencari sumber pasokan pangan dari sejumlah negara. Pasalnya negara langganan impor beras yakni India, Kamboja, dan Thailand sudah menutup kran ekspor.
"Ini menjadi tantangan untuk menjamin kecukupan pangan ini setidaknya sampai beberapa waktu ke depan," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar