terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Airlangga Bantah Suharso soal 46 Persen Penerima Bansos Salah Sasaran - my blog
Jun 21st 2024, 19:40, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa bahwa 46 persen penerima bansos tidak tepat sasaran.
Airlangga mengatakan terkait bansos, masih ada penyaluran yang tepat sasaran. Data dalam sistem Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) sebagian sudah dipakai termasuk untuk penyaluran bantuan pangan beras.
"Kata siapa salah sasaran? Kalau saya bilangnya tepat sasaran. Jadi Menko bilang tepat sasaran, kalau ada salah dikit, ya, dibenerin," ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (21/6).
Agar jumlah penerima bansos yang salah sasaran bisa dikurangi hingga 30 persen, Airlangga mencermati data penerimanya harus dicek lagi letak kekeliruannya di mana.
"Tentu kalau bansos kan kita sudah punya data yang tepat sasaran. Regsosek itu sebagian sudah dipakai, termasuk di dalam bantuan-bantuan termasuk bantuan pangan beras," katanya.
Angka 46 persen penerima bansos tidak tepat sasaran merupakan kategori masyarakat yang tidak layak mendapatkan bansos.
"Selama ini data yang dievaluasi sama Bappenas akibat adanya exclusion dan inclusion error kira-kira sekitar 46 persen yang melenceng, tidak tepat," ujarnya usai acara peluncuran kolaborasi pemanfaatan sistem data registrasi sosial ekonomi, di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (20/6).
Berdasarkan simulasi Kementerian PPN/Bappenas, peningkatan akurasi penyasaran 10 persen yang disertai integrasi program bantuan sosial dapat mempercepat penurunan kemiskinan 0,53 persen poin per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar