terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Menhan Israel Perintahkan Militer Siap Bawa Warga Gaza Keluar secara Sukarela - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Menhan Israel Perintahkan Militer Siap Bawa Warga Gaza Keluar secara Sukarela
Feb 6th 2025, 16:09, by Nadia Riso, kumparanNEWS

Yisrael Katz. Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Yisrael Katz. Foto: Ronen Zvulun/REUTERS

Menteri Pertahanan Israel memerintahkan militer untuk menyiapkan rencana guna mengizinkan keberangkatan sukarela warga Palestina dari Gaza. Perintahnya ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menuai kecaman atas rencana pemerintahannya untuk mengambil alih Jalur Gaza.

"Saya menyambut rencana berani Presiden Trump. Warga Gaza harus diizinkan dan diberikan kebebasan untuk pergi dan berimigrasi, sebagaimana norma di seluruh dunia," kata Menteri Pertahanan Israel Katz sebagaimana disiarkan TV Israel, Channel 12.

Para aktivis berunjuk rasa menentang proposal Presiden AS Donald Trump untuk Jalur Gaza, di dekat Kedutaan Besar AS di Seoul, Korea Selatan, Rabu (5/2/2025). Foto: Ahn Young-joon/AP Photo
Para aktivis berunjuk rasa menentang proposal Presiden AS Donald Trump untuk Jalur Gaza, di dekat Kedutaan Besar AS di Seoul, Korea Selatan, Rabu (5/2/2025). Foto: Ahn Young-joon/AP Photo

Dikutip dari Reuters, Kamis (6/2), Katz mengatakan seharusnya mereka yang menolak operasi militer Israel di Gaza yang menerima warga Palestina di negara mereka.

"Negara-negara seperti Spanyol, Irlandia, Norwegia dan lainnya, yang telah melontarkan tuduhan dan klaim palsu terhadap Israel atas tindakannya di Gaza, secara hukum berkewajiban untuk memperbolehkan warga Gaza masuk ke teritori mereka," kata Katz.

"Kemunafikan mereka akan terungkap jika mereka menolak melakukannya. Ada negara-negara seperti Kanada, yang memiliki program imigrasi terstruktur, sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk menerima warga Gaza," lanjutnya.

Gagasan kontroversial Trump yang memicu kemarahan Timur Tengah datang ketika Israel dan Hamas akan membicarakan fase kedua gencatan senjata untuk mengakhiri peperangan di Gaza.

Rencana Katz termasuk opsi keluar melalui jalur darat, serta pengaturan khusus untuk pemberangkatan melalui laut dan udara.

Trump Banjir Kutukan

Aktivis memegang plakat Presiden AS Donald Trump dengan tulisan yang diterjemahkan "Rencana Pendudukan yang Tidak Dapat Diatur" dalam sebuah unjuk rasa untuk mendukung warga Palestina di depan kedubes AS di Seoul, Korea Selatan, Kamis (6/2/2025). Foto: Anthony Wallace/AFP
Aktivis memegang plakat Presiden AS Donald Trump dengan tulisan yang diterjemahkan "Rencana Pendudukan yang Tidak Dapat Diatur" dalam sebuah unjuk rasa untuk mendukung warga Palestina di depan kedubes AS di Seoul, Korea Selatan, Kamis (6/2/2025). Foto: Anthony Wallace/AFP

Sejauh ini, hanya Israel yang mendukung rencana Trump membawa penduduk Gaza keluar dari tempat tinggalnya dengan alasan untuk membangun kembali Gaza.

Ide Trump untuk merelokasi warga Gaza mendapat kutukan dan kecaman dari negara-negara sekutu AS di Eropa, selain dari Timur Tengah, China, dan Rusia. Ide ini juga ditolak oleh pemerintah dan masyarakat Palestina.

Indonesia juga mengecam.

"Tindakan semacam itu [memindahkan warga Palestina] akan menghambat terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana dicita-citakan oleh Solusi Dua Negara berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tulis Kemlu RI dalam unggahan di X.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: