terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Penyebab Balita Menolak Sikat Gigi dan Cara Menghadapinya - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Penyebab Balita Menolak Sikat Gigi dan Cara Menghadapinya
Jan 12th 2025, 14:00, by Yufienda Novitasari, kumparanMOM

Ilustrasi ibu memeriksa gigi anak. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu memeriksa gigi anak. Foto: Shutter Stock

Gigi dan mulut anak yang tidak dirawat dengan baik bisa berisiko mengalami gangguan kesehatan seperti, gigi berlubang dan karies yang bisa berdampak pada tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk merawat gigi anak sedini mungkin bahkan sejak masih bayi.

Umumnya, anak-anak sudah bisa diajarkan untuk sikat gigi sendiri pada usia balita. Banyak anak yang dengan semangat menyikat giginya rutin setiap hari, tapi ada juga balita yang justru enggan sikat gigi meski sudah didampingi orang tuanya. Apa alasannya, ya?

Penyebab Balita Tidak Mau Sikat Gigi

Ilustrai anak sikat gigi. Foto: Shutterstock
Ilustrai anak sikat gigi. Foto: Shutterstock

Ya Moms, balita menolak sikat gigi merupakan perilaku yang wajar pada usianya. Penolakan terhadap sesuatu yang membuatnya tidak nyaman seperti aktivitas menyikat gigi kerap muncul sebagai bagian dari tumbuh kembangnya.

"Penentangan dan penolakan dari balita muncul pada banyak hal, termasuk menyikat gigi yang mana sering mengarah pada perebutan 'kekuasaan' antara orang tua dan anak," jelas Psikolog Klinis Anak dan Analis Perilaku, Christine Raches, PsyD, seperti dikutip dari Riley Children's Health.

Artinya, anak usia balita mungkin menolak sikat gigi karena ibu atau ayah mungkin terlalu banyak mengambil peran saat si kecil berharap untuk melakukannya sendiri. Misalnya, saat ibu yang berusaha untuk menyikat gigi anak karena merasa si kecil belum bisa melakukan dengan baik. Padahal, anak mungkin sangat ingin mendapatkan kepercayaan dari orang tuanya untuk menyikat giginya sendiri.

"Anak usia balita menyadari bahwa dia adalah dirinya sendiri, dan dia bersemangat untuk bereksperimen dengan kemandiriannya yang baru ditemukan. Tetapi perebutan kekuasaan yang kerap terjadi bisa membuatnya frustrasi sehingga menimbulkan penolakan," lanjut Christine.

Ilustrai anak sikat gigi. Foto: Shutterstock
Ilustrai anak sikat gigi. Foto: Shutterstock

Mengutip Mom Junction, ada hal lain yang kerap menjadi alasan balita menolak untuk sikat gigi, yaitu karena mereka merasa itu aktivitas yang membosankan. Sehingga, memang dibutuhkan kesabaran yang ekstra untuk membangun kebiasaan sikat gigi pada anak.

Ya Moms, buatlah aktivitas menyikat gigi jadi menyenangkan bagi si kecil. Misalnya saja dengan membiarkan anak menyikat giginya sendiri, sambil diajak untuk menyanyikan lagu anak-anak soal kesehatan dan kebersihan gigi. Jika ibu dan ayah sikat gigi bersama anak, biarkan ia memimpin dengan menyebutkan langkah-langkah sikat gigi yang benar. Bila dirasa anak belum bisa menyikat giginya dengan baik, setelah si kecil selesai menyikat gigi, Anda bisa meminta izin untuk membantu menyikat giginya sebentar.

Kemudian bisa juga memberikan penghargaan pada si kecil seperti bentuk pujian atau dengan memberikan hadiah sederhana jika anak berhasil rutin sikat gigi selama satu minggu penuh. Hal ini akan membuat anak lebih termotivasi untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan giginya setiap hari, Moms.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: