terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Moms, Ini Alasan Suplementasi Zat Besi Penting Diberikan pada Bayi dan Balita! - my blog
Dec 4th 2024, 13:00, by Nabilla Fatiara, kumparanMOM
Banyak anakdi Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia defisiensi besi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, sekitar 1 dari 3 anak Indonesia di bawah usia lima tahun mengalami anemia. Penyebab terbanyak pada anak adalah anemia defisiensi besi.
Padahal, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, zat besi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan anak, seperti berperan dalam metabolisme energi, perkembangan dan fungsi saraf, hingga mengganggu sistem kekebalan tubuh anak yang meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
Jika tidak ditangani dengan cepat, anemia defisiensi besi berisiko menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial si kecil.
"Kekurangan besi dengan atau tanpa anemia terutama yang berlangsung lama dan terjadi pada usia 0-2 tahun dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Antara lain dapat menimbulkan defect pada mekanisme pertahanan tubuh, gangguan perkembangan otak, dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga, rentan terjadi infeksi," jelas dokter spesialis anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, kepada kumparanMOM.
Alasan Anak di Usia Bayi-Balita Perlu Dapat Suplementasi Zat Besi
Nah Moms, Anda perlu memahami alasan kenapa bayi dan balita, khususnya mulai usia 4 bulan hingga 2 tahun, perlu mendapat suplementasi zat besi.
dr. Reza menjelaskan, bayi saat lahir memiliki hemoglobin (Hb) dan cadangan zat besi yang tinggi, yang merupakan bawaan dari ibunya. Sebab, selama mengandung, ibu akan mengalirkan zat besi aktif melalui plasenta.
"Dan setelah lahir pada usia 6-8 minggu terjadi penurunan Hb, karena eritrosit berkurang dan sel darah merah janin yang memang pendek. Kemudian pada usia 2 bulan, Hb akan mulai meningkat, di mana eritrosit juga mulai terjadi dan cadangan besi juga mulai dipakai," ungkap dr. Reza.
Kemudian, di usia 4 bulan ke atas, cadangan besi yang dimiliki mulai berkurang. Sehingga, ia mulai membutuhkan zat besi dari makanan setelah usia 6 bulan lewat makanan pendamping ASI (MPASI). Sebab, ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan cadangan besi, sehingga butuh zat besi tambahan.
"Kebutuhan zat besi sendiri pada usia 6-12 bulan sekitar 11 mg/hari. Dan pada usia 1-3 tahun sekitar 7 mg/hari. Sedangkan ASI hanya memenuhi 0,3 mg/hari," jelas dia.
Maka dari itu, untuk melengkapi kekurangan zat besi, Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikan suplemen tambahan yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi si kecil.
Berikut adalah rekomendasi dosis dan lama pemberian supkementasi besi:
Bayi: Bayi BBLR atau lahir < 2.500 gram sebanyak 3 mg/kgBB/hari, diberikan usia 1 bulan-2 tahun. Bayi cukup bulan 2 mg/kgBB/hari, diberikan usia 4 bulan-2 tahun.
Balita (2-5 tahun): 1 mg/kgBB/hari, diberikan 2 kali/minggu selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun.
Usia sekolah (5-12 tahun): 1 mg/kgBB/hari, diberikan 2 kali/minggu selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun.
Remaja (12-18 tahun): 60 mg/hari, diberikan 2 kali/minggu selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun.
Dengan catatan, dosis maksimum untuk bayi adalah 15 mg/hari per dosis tunggal.
"Pemberian suplementasi besi, diberikan utk anak cukup bulan, sejak usia 4 bulan sampai dengan usia 2 tahun, setiap harinya. Sedang utk bayi prematur/bblr( <2500g) diberikan sejak usia 1 bulan," jelas dr. Reza.
Lantas, kapan suplementasi zat besi perlu diberikan?
"Kapan pemberian tergantung jenis produk dari vitamin besi tersebut. Karena beda produk, beda waktu pemberian. Tapi secara umum diberikan saat perut kosong atau 30 menit sebelum makan," jelasnya.
Faktor-faktor Penyebab Anak Kekurangan Zat Besi
Nah Moms, ada beberapa faktor yang membuat anak rentan kekurangan zat besi. Faktor pertama adalah pertumbuhan yang berlangsung cepat pada anak atau growth spurt.
Kedua adalah pola makan. Pengenalan MPASI yang tidak tepat dan terlalu dini bisa menyebabkan asupan zat besi yang tidak mencukupi. Selain itu, susu yang dikonsumsi si kecil juga dapat berpengaruh, Moms. Ya, susu adalah sumber kalori utama pada bayi, terutama yang masih berusia di bawah 6 bulan.
"Zat besi pada ASI sendiri merupakan zat besi yang mudah diserap. Sedabfjab zat besi pada susu formula memiliki ikatan non-heme, sehingga lebih sulit diserap oleh usus," ungkap dokter yang praktik di RS Brawijaya Antasari itu.
Kemudian, penyebab lainnya adalah mengalami infeksi. Sebab, kuman-kuman penyebab infeksi memanfaatkan zat besi untuk pertumbuhan infeksinya. Sehingga, anak yang sering mengalami infeksi dapat mengalami kekurangan besi.
"Lalu, faktor keempat adalah terjadi perdarahan saluran cerna. Atau yang kelima adalah terjadi malabsorbsi atau gangguan penyerapan makanan dalam usus," tuturnya.
Apa yang Harus Dikonsumsi untuk Mencegah Anemia Defisiensi Besi?
Tenang saja, karena untuk melengkapi kebutuhan besi bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan-makanan yang tinggi besi. Yaitu dimulai dari daging-dagingan merah seperti daging sapi, daging kambing, hati ayam, dan hati sapi.
Kemudian, beberapa jenis sayuran seperti brokoli dan bayam juga mengandung zat besi. Meski, penyerapannya tidak sebagus zat besi dari sumber hewani.
"Kemudian konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C, di mana vitamin C dapat meningkatkan absorbsi dari zat besi," ucap dia.
Nah Moms, hindari juga anak mengonsumsi susu ataupun teh pada sesi makan utama. Sebab, kandungan kalsium ataupun zat di dalam teh dapat mnghambat penyerapan dari zat besi itu sendiri.
"Dan pertimbangkan juga untuk konsumsi makanan yang telah terfortifikasi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar