terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Siapa Tahrir al-Sham, Kelompok Islam yang Menggempur Timur Suriah - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Siapa Tahrir al-Sham, Kelompok Islam yang Menggempur Timur Suriah
Dec 7th 2024, 10:48, by Rini Friastuti, kumparanNEWS

Kondisi usai serangan udara yang menargetkan sebuah lingkungan di kota Idlib, Suriah, Minggu (1/12/2024). Foto: MUHAMMAD HAJ KADOUR / AFP
Kondisi usai serangan udara yang menargetkan sebuah lingkungan di kota Idlib, Suriah, Minggu (1/12/2024). Foto: MUHAMMAD HAJ KADOUR / AFP

Pejuang oposisi Suriah melancarkan serangan hingga berhasil merebut sebagian besar wilayah di Kota Aleppo. Aliansi pemberontak yang menyerang kota tua ini bernama Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Siapa mereka?

Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) atau yang dikenal dengan nama Tahrir al-Sham, adalah sebuah organisasi politik dan paramiliter Islam Sunni yang terlibat dalam perang saudara Suriah. Mereka juga salah satu kelompok penentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

HTS dibentuk pada 28 Januari 2017, gabungan antara Jaysh al-Ahrar, yang merupakan sebuah faksi Ahrar al-Sham, Jabhat Fateh al-Sham (JFS), Front Ansar al-Din, Jaysh al-Sunna, Liwa al-Haqq, dan Gerakan Nour al-Din al-Zenki.

Pejuang militer yang berafiliasi dengan mantan afiliasi Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H di stadion terbuka, Kota Idlib, Suriah, Minggu (16/6/2024). Foto: Ted ALJIBE / AFP
Pejuang militer yang berafiliasi dengan mantan afiliasi Al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H di stadion terbuka, Kota Idlib, Suriah, Minggu (16/6/2024). Foto: Ted ALJIBE / AFP

Proses penyatuan ini diselenggarakan atas inisiatif Abu Jaber Shaykh, seorang komandan Islamis yang pernah menjadi Emir kedua Ahrar al-Sham.

Dengan menyatakan organisasi yang baru lahir ini sebagai "tahap baru dalam kehidupan revolusi yang diberkahi", Abu Jaber mendesak semua faksi oposisi Suriah untuk bersatu di bawah kepemimpinan Islam dan melancarkan "Jihad rakyat" dengan tujuan revolusi Suriah. Ia berkeinginan menggulingkan rezim Ba'ath dan militan Hizbullah dari wilayah Suriah, lalu membentuk pemerintahan Islam.

Usai pengumuman tersebut, beberapa kelompok dan individu kemudian bergabung. Kelompok gabungan ini terutama dipimpin oleh Jabhat Fatah al-Sham dan mantan pemimpin Ahrar al-Sham.

Gerakan Nour al-Din al-Zenki memisahkan diri dari Tahrir al-Sham pada bulan Juli 2017, dan Front Ansar al-Din pada tahun 2018.

Pembentukan HTS diikuti serangkaian pembunuhan terhadap para pendukungnya. Sebagai tanggapan, HTS melancarkan tindakan keras yang berhasil terhadap para loyalis Al-Qaeda, yang memperkuat kekuasaannya di Idlib.

Sejak saat itu, HTS telah menjalankan program "Suriahisasi"; yang berfokus pada pembentukan pemerintahan sipil yang stabil yang menyediakan layanan dan terhubung dengan organisasi-organisasi kemanusiaan.

Strategi Tahrir al-Sham didasarkan pada perluasan kendali teritorialnya di Suriah, pembentukan pemerintahan, dan mobilisasi dukungan rakyat. Pada tahun 2017, HTS mengizinkan pasukan Turki untuk berpatroli di Suriah Barat Laut sebagai bagian dari gencatan senjata yang ditengahi melalui negosiasi Astana.

Pejuang yang berafiliasi dengan kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah mengangkut sisa-sisa sepeda motor yang dilaporkan menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak di tepi timur provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah.  Foto: AFP
Pejuang yang berafiliasi dengan kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah mengangkut sisa-sisa sepeda motor yang dilaporkan menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak di tepi timur provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah. Foto: AFP

Kebijakannya telah membawanya ke dalam konflik dengan Hurras al-Deen, sayap Al-Qaeda di Suriah, termasuk secara militer. HTS diperkirakan memiliki 6.000-15.000 anggota pada tahun 2022.

Hay'at Tahrir al-Sham memberikan kesetiaan kepada Pemerintahan Keselamatan Suriah, yang merupakan pemerintahan alternatif oposisi Suriah di Provinsi Idlib. Sementara organisasi tersebut secara resmi menganut mazhab Salafi, Dewan Tinggi Fatwa Pemerintahan Keselamatan Suriah – yang secara agama menjadi tanggung jawabnya – juga terdiri dari ulama dari tradisi Asy'ariyah dan Sufi.

Dalam sistem hukum dan kurikulum pendidikannya, HTS menerapkan pemikiran Syafi'iyah dan mengajarkan pentingnya empat mazhab Sunni klasik dalam yurisprudensi Islam. Pada tahun 2021, HTS dianggap sebagai faksi militer paling kuat dalam oposisi Suriah.

HTS sendiri dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Uni Eropa, dan beberapa negara lain.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: