terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Unilever Food Solutions Kenalkan 5 Tren Kuliner 2024, Solusi bagi Pelaku Usaha - my blog
Nov 6th 2024, 14:00, by Ela Nurlaela, kumparanFOOD
Industri kuliner di Indonesia terus berkembang pesat, dengan proyeksi peningkatan sebesar 10% pada tahun 2024. Berbagai faktor, mulai dari inovasi teknologi hingga tren kuliner baru, mendorong pertumbuhan yang signifikan ini.
Untuk mendukung perkembangan tersebut, Unilever Food Solutions (UFS) merilis Future Menu 2024 sebagai panduan inovatif bagi pelaku bisnis di sektor makanan dan minuman, khususnya di industri HOREKA (Hotel, Restoran, dan Kafe).
Managing Director Unilever Food Solutions Indonesia, Gemita Pasaribu, menjelaskan bahwa Future Menu 2024 adalah bentuk dukungan nyata dari UFS terhadap pelaku industri kuliner di Indonesia. Laporan ini hadir sebagai solusi untuk membantu bisnis tetap relevan dengan tren global dan memenuhi preferensi konsumen lokal yang semakin dinamis.
"Kami menghadirkan Future Menu 2024 agar para pelaku bisnis dapat keep up with the trends. Kami ingin memberikan wawasan penting terkait bahan-bahan populer, teknik memasak terbaru, dan menu inspiratif yang mampu menghadirkan pengalaman kuliner unik sesuai kebutuhan konsumen Indonesia," ungkap Gemita dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (4/11).
Menurut Mita, Future Menu 2024 ini merupakan hasil kolaborasi dengan lebih dari 1.600 chef profesional, serta didukung oleh data dari Kantar dan Firmenich. Melalui analisis lebih dari 56.000 kata kunci dan 2 miliar pencarian media sosial di 21 negara.
"Kami telah menyesuaikan tren ini dengan pendekatan lokal agar pelaku bisnis di Indonesia dapat lebih relevan dalam berinovasi, sekaligus mempertahankan kekayaan cita rasa dan budaya kuliner lokal," jelas dia.
Salah satu tren yang menjadi sorotan adalah "Flavor Shock" dan "Low-Waste Menu". Kedua tren ini relevan dengan preferensi konsumen Indonesia, yang semakin terbuka untuk mencoba rasa baru serta lebih peduli terhadap keberlanjutan.
Tidak hanya sebagai panduan, Future Menu 2024 juga menjadi bukti komitmen UFS dalam memberdayakan chef dan pemilik usaha untuk terus berinovasi.
"Kami berharap, Future Menu 2024 dapat membantu pemilik usaha dan chef menciptakan menu kreatif yang menarik minat konsumen, memperkenalkan kuliner Indonesia baik di dalam maupun luar negeri, serta menjadi kontribusi nyata dari UFS untuk mengembangkan industri kuliner di Indonesia," tutup Gemita.
Chef Andry Susanto, selaku chef dan business owner dari restaurant Oma Elly, mengatakan, di tengah kemajuan teknologi dan media sosial, banyak content creator yang berperan sebagai food reviewer, di mana mereka juga menjadi bagian penting untuk mengedukasi konsumen Indonesia.
"Seperti yang kita ketahui bersama, konsumen Indonesia saat ini sudah sangat kritis, sehingga menuntut hidangan dan pengalaman kuliner yang bertaraf internasional. Oleh sebab itu, kami sebagai chef dan juga pelaku bisnis harus terus meningkatkan kualitas kami," ucap Chef Andry.
Lantas apa saja kelima tren ini?
Flavor Shock
Flavor Shock mengeksplorasi rasa yang mengejutkan melalui kombinasi bahan yang tak terduga. Sebuah survei oleh WGSN menunjukkan bahwa konsumen muda di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, tertarik mencoba variasi rasa yang unik dan tidak biasa.
Penelitian dari Innova Market Insights juga mendukung temuan ini, di mana konsumen Indonesia semakin mengutamakan pengalaman kuliner yang lebih kompleks dan berkesan. Fenomena ini tercermin melalui bagaimana generasi muda membagikan pengalaman kuliner mereka di media sosial, menciptakan tren viral yang menarik secara rasa dan visual.
Salah satu kreasi inspiratif dari Future Menu 2024 adalah Iga Bakar Betutu. Pada hidangan ini, UFS ingin meningkatkan format hidangan ayam betutu dengan konsep east meet west.
Menu ini hadir dengan paduan rasa asam dan pedas dari iga bakar yang dimarinasi dengan rempah khas betutu Bali, disajikan dengan Claypot. Namun, yang membuat ini semakin relevan dengan tren Flavor Shock yaitu hidangan ini disajikan bersama sambal dengan gabungan tomat, nanas muda, jeruk bali dan cabai, sehingga jika digabungkan dengan iga bakarnya akan menghasilkan ledakan rasa yang unik.
Low-Waste Menu
Low-Waste Menu menitikberatkan pada pemanfaatan bahan makanan secara maksimal untuk menciptakan menu yang lezat sekaligus mendukung keberlanjutan. Hal ini juga didukung oleh budaya pengurangan limbah pangan yang secara tidak langsung telah menjadi bagian dari budaya kuliner lokal.
Banyak masakan tradisional Indonesia yang menggunakan bahan-bahan bukan dari bagian utama atau secondary cut, seperti sop kaki kambing, sop balungan, soto babat, dan lainnya. Lewat Future Menu kali ini, Tim Chef Unilever Food Solutions, mengkreasikan hidangan yang lebih modern yang terinspirasi dari tren "Low-Waste Menu", yaitu Sop Ikan Kuah Putih.
Hidangan ini menggunakan seluruh bagian ikan kakap, memadukan cream soup dari tulang ikan yang creamy dan gurih, dengan pan seared pempek lenjer ikan kakap dan kulit ikan kakap goreng yang renyah. Adapun beberapa rekomendasi produk untuk membuat hidangan ini adalah Knorr Mashed Potato, Knorr Soup Base, dan Knorr Chicken Powder.
Modernized Comfort Food
"Modernized Comfort Food" masih menjadi tren di kalangan masyarakat. Tren ini merupakan transformasi hidangan klasik yang telah menjadi favorit banyak orang, namun dihadirkan dengan cara yang lebih inovatif tanpa mengubah rasanya yang otentik. Lewat tren ini, UFS memberikan insight kepada para chef dan pelaku bisnis kuliner untuk melakukan inovasi dengan menggunakan bahan-bahan baru dan teknik memasak yang modern.
Salah satu hidangan dari tren ini adalah Ubi Ungu Brulee. Jika hidangan Ubi Ungu biasanya di kukus, kali ini Tim Chef Unilever Food Solutions ingin menambah nilai pada hidangan ini agar menjadi lebih menarik. Ubi Ungu dipanggang dengan topping Crème Brulee Salted Egg. Dengan teknik creme brulee, hidangan ini akan memberikan lapisan karamel yang renyah bercampur dengan tekstur lembut dengan perpaduan asin dan manis di dalamnya.
Hidangan ini menggunakan Knorr Golden Salted Egg untuk memberikan rasa salted egg yang khas untuk menyeimbangkan rasa manis dari ubi ungu dan whipping cream.
The New Sharing
Tren "The New Sharing" juga masih menjadi tren yang bertahan. Di Indonesia sendiri, tren ini sangat relevan dengan budaya lokal yang kental dengan kebersamaan. Tren ini tidak hanya menggambarkan kebersamaan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengenalkan berbagai rasa dalam satu hidangan.
Salah satu contoh menu yang di hadirkan adalah Cireng Bumbu Soto. Cireng diolah dengan bumbu soto yang memberikan sensasi gurih dengan tekstur yang renyah di luar dan kenyal di dalam. Cireng disajikan dengan saus kacang lembut yang sedikit pedas serta taburan koya kacang. Rasa gurih dari soto sangat cocok dengan tekstur dari cireng, menghasilkan kombinasi yang memanjakan lidah.
Feel Good Food
Tren terakhir yang masih menjadi juara pada tahun ini adalah "Feel Good Food". Saat ini, konsumen tidak hanya menginginkan makanan yang lezat tetapi juga sehat. Hal ini sejalan dengan riset Euromonitor International, bahwa konsumen Indonesia menunjukkan minat yang lebih besar terhadap makanan yang menyehatkan, terutama pasca-pandemi.
Salah satu contoh hidangan dari tren ini adalah Fish Collagen Ramen. Sajian ramen ini memiliki nutrisi dari ikan kembung yang memiliki kandungan Omega-3 yang tinggi. Kuah kolagen ini dipadukan dengan Mie Soba sebagai pengganti karbohidrat dan juga gluten free. Kaldu dari ikan kembung ini dipadukan dengan berbagai macam rempah lokal dengan cita rasa asam, pedas, dan juga kaya akan nutrisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar