terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
BPS Jelaskan Penyebab Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh Melambat di Kuartal III 2024 - my blog
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat konsumsi rumah tangga di kuartal III 2024 tumbuh 4,91 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini sedikit melambat jika dibandingkan kuartal II 2024 sebesar 4,93 persen yoy dan kuartal III 2023 sebesar 5,05 persen yoy.
"Meskipun konsumsi rumah tangga melambat, tetapi masih tumbuh relatif terjaga dibandingkan kuartal II 2024 yang 4,93 persen, di mana konsumsi rumah tangga ini nilai konsumsinya itu tetap lebih tinggi karena mengalami pertumbuhan," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/11).
Amalia menyebutkan nilai konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2024 mencapai Rp 2.993 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal III 2023 sebesar Rp 2.787 triliun.
"Secara nominal, konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2024 tetap lebih tinggi karena mengalami pertumbuhan," jelas Amalia.
Amalia mengatakan penurunan konsumsi rumah tangga terjadi karena adanya efek musiman. Menurutnya, puncak konsumsi masyarakat Idul Fitri dan Idul Adha.
Faktor musiman seperti perayaan keagamaan memang menjadi salah satu pendorong konsumsi rumah tangga pada kuartal sebelumnya. Namun, setelah periode tersebut berlalu, konsumsi cenderung kembali ke tingkat normal.
"Penurunan ini terjadi karena adanya efek musiman. Pada kuartal II 2024, puncak konsumsi masyarakat terjadi bertepatan dengan perayaan besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Jadi, wajar jika konsumsi pada kuartal III sedikit melambat dibandingkan dengan kuartal II," ungkapnya.
Adapun, berdasarkan data PDB Indonesia, perekonomian Indonesia tumbuh 4,95 persen yoy pada kuartal III 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar