Konten TikTok: 'Mesti Jadi Asisten di Kampus, kalau Gak, Keringanan UKT Dihapus' Sep 30th 2024, 09:59, by Focus by kumparan, Focus by kumparan @kumparan Sebuah surat elektronik diterima oleh sejumlah mahasiswa penerima beasiswa pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Selasa (24/9) lalu. Isinya mewajibkan mereka melakukan kerja paruh waktu di kampus. YAZ, mahasiswa ITB angkatan 2021 adalah salah satu di antara mereka. Kepada kumparan, ia mengaku sempat kaget karena surel itu dikirim secara tiba-tiba. "Tiba-tiba, kemarin hari Selasa dapat email dari Direktorat Pendidikan. Itu emailnya intinya membuat si mahasiswa yang kena penurunan UKT, daftar jadi asisten mata kuliah, atau asisten-asisten lainnya. Entah itu jadi mungkin satpam, keamanan, atau menjadi sarana prasarana, dan sebagainya," tuturnya. YAZ mengatakan, surel itu memang dikirim kepada mahasiswa yang memang dapat penurunan UKT saja, dan tidak semua. Dia mengatakan sedikitnya ada 5.000 mahasiswa yang menerima email itu. Inti email itu meminta mahasiswa yang dapat penurunan UKT, wajib daftar jadi asisten mata kuliah atau yang lainnya. YAZ mengaku saat ini UKT yang dibayarkannya ke kampus per semester itu Rp 8 juta. Angka tersebut, adalah hasil upaya dia meminta keringanan UKT semester pertama. Dia mengaku Rp 8 juta sebetulnya masih berat buat dia. Namun saat mengajukan kembali keringanan di semester dua, pengajuannya tidak diterima. Harus bayar Rp 12,5 juta, bagi YAZ jelas memberatkan. Maka dia pun mengikuti instruksi dalam email yang yang disinggung di atas, memilih jenis pekerjaan paruh waktu di kampus agar penurunan UKT-nya tak dihapus. 📸: Dok. Shutterstock, kumparan/Robby Bouceu, ITB. #focus #beasiswaitb #news #videonews #ITB #institutteknologibandung #beasiswaUKT #beasiswamahasiswa #parttimemahasiswa #kampusindonesia #pendidikanindonesia #mahasiswa #kebijakankampus #bicarafaktalewatberita #kumparan ♬ original sound - kumparan - kumparan @kumparan Keluarga Mahasiswa (KM) ITB memastikan akan mengawal program Financial Aid System yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan pihak kampus dan rencananya akan direalisasikan pada Desember mendatang. Itu dilakukan terutama karena dalam Financial Aid System terdapat Program Kerja Paruh Waktu. Seperti diberitakan sebelumnya, program kerja paruh waktu tersebut sempat ramai karena diwajibkan kepada penerima keringanan UKT di ITB sebagai timbal balik atas hak yang mereka terima. Kewajiban itu telah direvisi pihak rektorat setelah diprotes mahasiswa, menjadi sukarela. Financial Aid System sendiri merupakan pengintegrasian dari program-program bantuan keuangan yang ada di ITB. Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, program ini meliputi 6 hal antara lain: Beasiswa keringanan UKT, Hibah atau Grant, Program Kerja Paruh Waktu, Kemitraan, Bantuan Keuangan lainnya, dan Layanan pendukung. Sementara itu, pihak KM ITB dalam hal ini terutama menyoroti program ketiga dalam Financial Aid System, yakni Program Kerja Paruh Waktu. Itu terutama menyusul adanya kebijakan wajib kerja bagi penerima keringanan UKT kemarin, yang dianggap mendadak. 📸: Dok. Instagram @/km.itb, kumparan/Robby Bouceu. #focus #beasiswaitb #news #videonews #ITB #kmitb #institutteknologibandung #beasiswaUKT #kampusindonesia #pendidikanindonesia #mahasiswa #kebijakankampus #bicarafaktalewatberita #kumparan ♬ original sound - kumparan - kumparan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar