terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Negosiasi RI–Uni Eropa Memasuki Babak Akhir Usai 9 Tahun - my blog
Setelah proses panjang yang berlangsung selama hampir satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa memasuki tahap terakhir negosiasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA).
Kesepakatan ini menandai tonggak penting bagi hubungan ekonomi kedua pihak dan menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang setara di tengah dinamika perdagangan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pertemuan bilateral dengan EU Commissioner for Trade and Economic Security, Maroš Šefčovič, menjadi forum penting untuk menyepakati finalisasi perundingan.
"Dan status adalah tax perundingan telah selesai dan sejumlah isu teknis yang kemarin mampu diselesaikan dalam putaran terakhir di tingkat chief negotiation," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Sabtu (7/6).
Negosiasi IEU–CEPA dimulai pada tahun 2016 dan melalui 19 putaran resmi serta satu putaran tambahan di tingkat kepala perunding.
Proses ini tidak mudah, mengingat kesepakatan harus dicapai dengan 27 negara anggota Uni Eropa dan mencakup isu-isu kompleks mulai dari tarif hingga keberlanjutan lingkungan.
Menurut Airlangga, keberhasilan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk memperluas akses pasar dan menciptakan kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan.
"Tujuannya adalah untuk membuka pasar peningkatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dan mengurangi daripada trade barrier, baik itu dalam bentuk tarif maupun non-tarif barrier," ungkapnya.
Secara strategis, Indonesia dan Uni Eropa memiliki hubungan yang bersifat komplementer, bukan saling bersaing secara langsung. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat rantai pasok global, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Dengan jumlah penduduk gabungan lebih dari 700 juta jiwa dan PDB mencapai USD 20,9 triliun, potensi pasar kedua pihak sangat besar. Uni Eropa saat ini adalah mitra dagang Indonesia kelima, dengan nilai perdagangan mencapai USD 30,1 miliar pada 2023.
"Rancang perdagangan positif ke Indonesia sebesar Rp 2,5 miliar dan tahun lalu Rp 4,5 miliar untuk keuntungan Indonesia," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa hampir 80 persen produk ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan mendapat perlakuan tarif 0 persen dalam 1–2 tahun ke depan setelah perjanjian berlaku. Ini mencakup produk-produk padat karya seperti alas kaki dan pakaian, serta komoditas unggulan seperti minyak sawit dan hasil perikanan.
Pada aspek keberlanjutan, perjanjian ini juga memuat kesepakatan penting mengenai perdagangan yang berkelanjutan.
"Saya juga mengucapkan apresiasi atas kesepakatan terkait trade and sustainable growth yaitu perdagangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya.
Indonesia mendorong agar produk perikanan nasional mendapat perlakuan setara dengan negara-negara Asia Tenggara lain seperti Thailand dan Filipina. Airlangga menyebut, Uni Eropa telah menyepakati hal tersebut.
"Khusus untuk produksi perikanan ataupun ekspor perikanan kita akan diberikan level playing field dengan negara-negara sekitar kita," tegasnya.
Isu deforestasi juga menjadi perhatian dalam perundingan ini. Komisioner Maroš menjanjikan perlakuan khusus kepada Indonesia, yang sangat penting mengingat peran signifikan produk hutan dalam ekspor nasional.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan kompleksitas materi dan kebutuhan menyelaraskan posisi dengan 27 negara anggota Eropa menjadi tantangan utama.
"Ini memakan waktu panjang karena tentunya materinya kompleks dan komprehensif dan kemudian untuk mencari titik temu dengan 27 negara di Eropa ini bukan sesuatu hal yang sederhana," jelas dia.
Terkait isu legislasi Uni Eropa seperti EU Deforestation Regulation (EUDR), Airlangga menyatakan itu tidak menjadi hambatan langsung.
"Terkait dengan EUDR kita upgrade ini sebagai hal yang dikesampingkan karena EUDR adalah undang-undang yang berdiri sendiri," tuturnya.
Airlangga menyebut, pemerintah siap mengumumkan penyelesaian perundingan secara substansi pada akhir Juni 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar