terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Masjid Itu Kini Tinggal Setengah: Kapuk Muara Terbakar saat Warga Sedang Jumatan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Masjid Itu Kini Tinggal Setengah: Kapuk Muara Terbakar saat Warga Sedang Jumatan
Jun 7th 2025, 15:02 by kumparanNEWS

Penampakan bangunan masjid dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Penampakan bangunan masjid dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Rangkaian salat Jumat tengah berlangsung ketika teriakan "api" memecah suasana khusyuk di Masjid Baitul Rohman, Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Jumat (6/6) siang.

Di tengah khotbah, jemaah berhamburan keluar, menyelamatkan diri dari kobaran api yang sudah membubung tinggi di kawasan padat penduduk itu.

Edi (55), warga yang rumahnya hanya berjarak sekitar 300 meter dari titik awal kebakaran, adalah salah satunya.

"Saya lagi salat Jumat tuh. Udah khotbah. 'Api-api' langsung pada keluar semua orang. Pada bubar semua. Iyalah, sama aja kita dipanggang orang, api udah kenceng," ujarnya saat ditemui kumparan, Sabtu (7/6).

Edi bergegas kembali ke rumah untuk menyelamatkan keluarganya.

"Amanin keluarga dulu. Soalnya dia (anaknya) lagi tidur," katanya sambil menunjuk anak laki-lakinya yang tengah membantu mengumpulkan puing-puing perabotan yang tersisa.

Edi (55) warga korban kebakaran Kapuk Muara yang menjaga puing-puing rumahnya agar tidak dijarah di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Edi (55) warga korban kebakaran Kapuk Muara yang menjaga puing-puing rumahnya agar tidak dijarah di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Ia bersyukur karena dokumen penting seperti KTP, KK, dan ijazah disimpan dekat pintu masuk rumah. "Tinggal narik aja," ucapnya.

Meski telah tinggal di lokasi tersebut sejak 2014, ini adalah kali pertama Edi mengalami kebakaran langsung. "Udah dua kali ini, Mas. Saya pindah ke sini belum ngalamin. Tapi kata orang sini, mah, udah sering," tuturnya.

Kondisi terkini, masjid tersebut gosong. Atapnya hilang sebagian, menjadi debu usai dilahap api. Menyisakan fondasi dan setengah atap yang masih tegak berdiri.

Penampakan bangunan masjid dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Penampakan bangunan masjid dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Kisah lainnya datang dari Munamah (57), yang saat kebakaran melanda, sedang berada di kampung halaman di Kronjo, Banten. Saat itu rumahnya dihuni oleh anaknya. Ia buru-buru kembali ke Jakarta setelah mendengar kabar tersebut.

"Udah biasa. Kalau enggak salah udah tiga kali. Ini lahan rebutan, enggak ada surat-suratnya. Jadi dudukin aja di sini," katanya.

Munamah menjelaskan bahwa kawasan ini dulunya rawa. Rumah-rumah dibangun cepat tanpa kejelasan status lahan.

"Cepet-cepetan. Kita enggak punya surat, bikin-bikin aja. Ini hutan ini tadinya," ucapnya.

Sementara itu, Warni (54) menjadi salah satu saksi yang melihat langsung kobaran api membesar. Ia sedang berjalan pulang usai membantu anaknya membuat kue, ketika anak-anak kecil berlarian sambil berteriak "api-api".

"Saya nyari cucu aja. Nggak sempet ambil ini-itu di rumah," katanya.

Suasana pascakebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Suasana pascakebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Warni menyebut tak butuh waktu lama hingga api membesar. "Udah gede api," ucapnya lirih. Ia tidak sempat menyelamatkan dokumen apa pun di rumahnya. "Keadaan (dalam rumah) juga udah gelap, mati lampu. Langsung mati lampu."

Bagi Warni, ini adalah kebakaran keempat yang dialaminya sejak tinggal di Kapuk Muara tahun 2002.

"Mudah-mudahan yang terakhir," ujarnya.

Menurut Ketua RW 04 Kapuk Muara, Sudiyono, kebakaran menghanguskan sekitar 470 rumah di wilayah RT 17. Banyak warga saat itu sedang salat Jumat atau mudik ke kampung halaman.

"Sampai sekarang belum tahu pasti penyebabnya apa. Tiba-tiba ada api udah gede aja," kata Sudiyono.

Ia menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materiil dan trauma mendalam masih membekas di benak warga.

Banyak warga kini tidur di tenda darurat, bertahan hidup dengan bantuan seadanya, sambil menyimpan satu pertanyaan besar: bagaimana membangun kembali kehidupan dari abu yang tersisa?

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: