terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Menkes: Banyak Kelompok Antivaksin TBC M72 karena yang Biayai Bill Gates - my blog
Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan TBC di Kantor Kelurahan Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (9/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyayangkan maraknya kelompok antivaksin yang menolak Vaksin TBC M72. Hal ini karena founder Microsoft Bill Gates yang membiayai pendanaannya.
Hal itu disampaikan Menkes dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (14/5).
"TBC ini kan jadi ramai seakan akan ini dibiayai oleh seseorang (Bill Gates). Sebenernya bukan, vaksin BCG itu hanya efektif buat anak anak, buat dewasa enggak. Sehingga banyak yang kena TBC itu meninggal, yang 100 ribu itu," kata Budi.
"Sehingga bagaimana caranya karena ini penyakit negara miskin, enggak ada negara maju mau spent uang kayak COVID. Jadi gak maju maju, vaksinnya."
Menkes menjelaskan banyak yang salah paham. Padahal yang membuat vaksin TBC M72 itu bukan Bill Gates tapi perusahaan vaksin terkemuka GlaxoSmithKline Biologicals, SA (GSK)
"Jadi ada satu perusahaan, GSK, potensinya bagus. Cuma dia bilang ini penyakit negara miskin, saya enggak mau terusin. Ini beruntung ada orang kaya di dunia mau nerusin, mau bayarin. Dia gak tega mungkin, tapi dia mau bayarin. Jadi vaksinnya bukan punya dia, tapi perusahaan vaksin terkenal," tuturnya.
"Cuma dia yang nerusin," tegas Menkes.
Isu Bill Gates sebagai 'pencipta' virus COVID sebelumnya sempat merebak di era pandemi 2020. Bahkan ada yang menyebut Bill Gates sengaja menaruh chip di produk vaksinnya untuk mengambil data manusia.
Hal ini belum pernah terbukti kebenarannya hingga saat ini.
Lantas, kenapa akhirnya RI mau menerima uji klinik yang kini sudah masuk fase 3?
"Kenapa di RI masuk clinical trial? Karena kita nomor dua terbesar, dan meninggalnya 100 ribu. Kalau kita bisa dapat vaksin ini duluan nanti dia jadi kebal. Nomor dua peneliti kita jadi ahli," tutur dia.
Presiden Prabowo Subianto dan Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates melambaikan tangan ke arah siswa-siswa saat meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 03 Jati Pulogadung, Jakarta, Rabu (7/5/202 Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Lalu, menurutnya, bila akhirnya vaksin ini berhasil, Indonesia akan menjadi negara yang beruntung. Sebab, kita bisa produksi sendiri vaksin untuk kebutuhan yang lebih banyak.
"Kalau dia jadi ahli atau berhasil kita jadi prioritas untuk teknologi transfer untuk bisa bikin vaksinnya di sini. Itu yang membuat Indonesia, kami dari Kemenkes meminta masuk. Jadi udah jalan sejak 2 November dilakukan oleh peneliti UI dan Unpad di Jawa Barat yang banyak kasusnya. Sekarang datanya udah disuntikkan, kita tinggal followup efektivitasnya," urainya.
"Memang targetnya rampung 2028 selesai, sehingga 2029 bisa diproduksi massal dan diberikan ke masyarakat kita. Sehingga sama seperti covid kita bisa temen lagi, kita bisa meninggalkan generasi bangsa kita yang bersih dari TBC," tutup dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar