terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Bulog Ungkap Penyerapan Gabah Terkendala Infrastruktur Pasca Panen - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Bulog Ungkap Penyerapan Gabah Terkendala Infrastruktur Pasca Panen
Apr 24th 2025, 15:25, by Abdul Latif, kumparanBISNIS

Stok beras di Gudang Bulog Pekandangan Kabupaten Indramayu (31/5/2024). Foto: kumparan
Stok beras di Gudang Bulog Pekandangan Kabupaten Indramayu (31/5/2024). Foto: kumparan

Perum Bulog mengatakan salah satu kendala dalam penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) senilai Rp 6.500 per kg, yaitu kesiapan infrastruktur pasca panen.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mohamad Suyanto, mengatakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Bulog mendapatkan penugasan menyerap gabah petani selain beras untuk Cadangan Beras Pemerintah.

"Tahun ini kita melakukan pembelian langsung kepada petani dengan harga Rp 6.500. Jadi kita beli kepada petani, kemudian kita olah," katanya saat RDPU Badan Legislasi DPR, Kamis (24/4).

Meski begitu, Suyanto mengungkapkan terdapat hambatan dari sisi infrastruktur pasca panen, sehingga gabah-gabah tersebut tidak bisa terserap semuanya.

"Salah satu hambatannya adalah sarana infrastruktur pasca panen kita itu belum bisa menyerap semuanya, dari target 3.000.000 kalau kita bandingkan dengan produksi nasional kan hanya sekitar 10 persen, jadi memang tidak bisa semuanya terserap oleh Bulog," ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, Bulog membutuhkan data harga gabah yang akurat, sehingga bisa memfokuskan penyerapan gabah di daerah yang harganya masih mahal.

"Kita akan fokus di lokasi-lokasi yang memang harganya itu di atas Rp 6.500. Kemudian yang lain juga misal penggilingan juga diwajibkan untuk membeli dengan Rp 6.500. Jadi sama-sama kita lakukan," tutur Suyanto.

Suyanto menambahkan, data harga gabah tersebut dilakukan melalui pengamatan internal Bulog dan Kementerian Pertanian (Kementan). Hanya saja, karena keterbatasan infrastruktur, maka penyerapannya masih terbatas.

"Kami saat ini sebenarnya sudah bekerja sama ke sekitar 1.200 penggilingan, dengan kapasitas harian itu sekitar 60 ribu ton, itu satu hari yang bisa kita beli GKP. Jadi apabila dibandingkan dengan produksi kan itu kan sangat-sangat jauh," jelasnya.

Dia mengungkapkan, jumlah penyerapan gabah sangat jauh dengan jumlah produksi beras yang bisa mencapai 31 juta ton per tahun. Bulog hanya bisa menyerap sekitar 3 juta ton.

Dengan keterbatasan tersebut, menurutnya, salah satu dampaknya adalah masih banyak daerah dengan harga gabah di bawah Rp 6.500 per kg, meskipun dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), secara nasional harganya sudah di atas HPP tersebut.

"Dengan sarana pasca panen yang kita miliki, walaupun kita sudah bekerja sama, itu tidak mampu untuk membeli dari petani semuanya, sehingga memang di beberapa wilayah itu masih ada harga di bawah BPS," kata Suyanto.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: