terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Saat Bos Rental Lapor Polsek Cinangka, Polisi Bilang 'Paling Pistol Bohongan' - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Saat Bos Rental Lapor Polsek Cinangka, Polisi Bilang 'Paling Pistol Bohongan'
Jan 6th 2025, 14:13, by M. Rizki, kumparanNEWS

Rizky Agam saat ditemui di RSUD Balaraja, Kamis (2/1/2024). Foto: kumparan
Rizky Agam saat ditemui di RSUD Balaraja, Kamis (2/1/2024). Foto: kumparan

Ilyas Abdul Rahman (48 tahun), pengusaha rental mobil, tewas usai ditembak oleh orang yang dicurigai membawa kabur mobil, di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Kamis (2/1).

Belakangan diketahui penembaknya adalah Anggota TNI AL yang menemani rekannya yang "membeli" mobil tersebut. Mobil ternyata telah dijual komplotan pencuri mobil.

Sebelum penembakan itu, Ilyas dan anak-anaknya, yang mengejar mobil tersebut, meminta pertolongan ke Polsek Cinangka karena mengetahui "orang yang membawa kabur mobil memiliki pistol".

Momen soal pelaporan itu diceritakan kembali oleh Rizky Agam (24), anak Ilyas, saat ditemui wartawan di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1). Di markas ini, polisi dan TNI menggelar konpers terkait kasus tersebut.

Rizky mengungkapkan bahwa polisi di Polsek Cinangka menyebut "paling juga itu cuma pistol bohongan".

"Ada pertanyaan dari anggota piket, ciri-cirinya seperti apa pistol itu? Saya kan awam dalam masalah pistol-pistol ya, saya bilang itu kayak warna hitam, kayak airsoft gun, terus (polisi itu bilang) 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'," ujar Rizky

"Terus gimana Pak, dia kan bawa pistol. (Lalu polisi menjawab) 'Paling juga itu cuma pistol bohongan' kata anggota piket saat itu. Setelah itu saya cek GPS, ternyata mobil sudah jalan kembali," kata Rizky.

Begini penjelasan lengkap Rizky soal respons polisi atas pistol:

Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang.
Maka dari itu ketika kita sudah ditodong pistol, maka saya ini dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi, karena kita mempercayakan keselamatan kita pada polisi.
Nah setelah itu pada saat kita mampir ke Polsek Cinangka, terjadilah penolakan itu, dipersangka dari petugas yang piket pada malam itu, dikira kita ini leasing.
Padahal kita sudah memberikan bukti bahwa kita ini dari pemilik rental langsung, dan membawa bukti bukti seperti BPKB yang tadi sudah dijelaskan oleh Kapolda ya, dan juga petugas yang piket pada malam itu sudah menelpon Kapolseknya, dan sudah dijelaskan juga bahwa kami ini dari rental.
Tapi dari responsnya memang dari Polsek Cinangka tidak bisa memenuhi pendampingan kami, karena kita, satu, dianggap leasing dan kita belum membuat LP, padahal dari situ jelas sekali ya, ketika orang sudah ditodongkan pistol, maka ini keadaan urgent, darurat, ini sudah seseorang meminta pertolongan, tidak perlu memikirkan administrasi pembuatan LP ini sudah jelas.
Kita sudah menawarkan persuasif untuk ngobrol baik-baik, tapi yang mengaku Oknum Anggota TNI AL ini bilang 'Minggir kamu kalau enggak saya tembak', 'Tenang Pak' kata orang tua saya, ayah saya, 'Kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental'.
Setelah itu dia menabrak kita waktu disetop, kita telah terjatuh, kan. Tiba-tiba itu kabur.
Jadi pas waktu saya konfirmasi ke anggota piket (Polsek Cinangka), 'Kamu ke sana saja susulin mobil kamu', kata dia. 'Nanti kalau itu penyelesaiannya di sini'.
Jadi saran dari petugas piket pada saat kita sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal ya.
Padahal kita sudah infokan bahwa mobil kita yang dibawa kabur itu (orang yang membawa kabur) memiliki senjata api, tapi kita sendirilah yang suruh mengambil mobil tersebut.
Maka ketika sudah diambil, dari polsek Cinangka tersebut lalu menyarankan untuk membawa lagi ke polsek Cinangka, baru diproses seperti itu.
Ada pertanyaan dari anggota piket, ciri-cirinya seperti apa pistol itu? Saya kan awam dalam masalah pistol-pistol ya, saya bilang itu kayak warna hitam, kayak airsoft gun, terus (polisi itu bilang) 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'.
Terus gimana pak, dia kan bawa pistol. "Paling juga itu cuma pistol bohongan" kata anggota piket saat itu. Setelah itu saya cek GPS, ternyata mobil sudah jalan kembali.

Respons Kapolda Banten

Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan. Foto: instagram@polsek_cinangka_polres_cilegon
Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan. Foto: instagram@polsek_cinangka_polres_cilegon

Bagaimana respons Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, atas kasus ini?

"Seharusnya dia (Polsek Cinangka) sebagai seorang anggota Polri melakukan pendampingan tapi tidak dilakukan sehingga dalam pemeriksaan pendidikan di Propam ini adalah dugaan pelanggaran dan tentunya akan kita tindak tegas anggota ini baik secara etika yang sanksinya dapat kita demosi bahkan yang terberat adalah bisa di-PTDH begitu juga Kapolsek," kata Suyudi saat jumpa pers di Markas Koarmada, Senin (6/1).

Suyudi mengatakan sebagai Kapolsek Asep tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik terhadap anggotanya.

Sebelumnya, Asep sudah membantah pihaknya menolak permintaan untuk mendampingi korban mengambil mobil tersebut.

"Tidak pernah ada penolakan, yang ada itu menanyakan dokumen kepemilikan mobil, ya kan, karena mereka bilang itu dari leasing," kata AKP Asep Iwan dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/1).

"Semalam (datang ke Polsek Cinangka) sekitar jam 1 malam. Kita tidak mau gegabah, kalau leasing itu harus ada putusan pengadilan, minimal ada dokumen kepemilikan, tapi (korban) tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan. Di Polsek Cinangka dibantu oleh anggota untuk buat laporan dulu supaya ada dasar hukum, karena penindakan ini kan ada upaya paksa," kata Asep.

Asep melanjutkan, "Datangnya itu karena bilangnya mobil leasing, kalau mobil leasing kan itu kita enggak mau gegabah ya kan, ya khawatir nanti dibilang kita mem-backing 'debt collector'. Jadi bukan ditolak, kita tidak mau menyalahi aturan," ujar Asep.

3 Anggota TNI AL Tersangka

Konferensi pers kasus penembakan bos rental di rest area tol Tangerang-Merak di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Konferensi pers kasus penembakan bos rental di rest area tol Tangerang-Merak di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

TNI AL telah menetapkan status tersangka terhadap 3 anggotanya yang terlibat kasus ini, yaitu Sertu AA, Sertu RA, dan KLK BA.

Danpuspomal, Laksda Samista, mengatakan ketiganya langsung dibawa ke Puspomal untuk diperiksa sejak Sabtu (4/1).

"Dan sesuai dengan surat penahanan dari ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima. Terhitung karena hari Sabtu yang lalu itu anggota itu sudah kita amankan," ujar Samista dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakpus, Senin (6/1).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: