terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Saat Bos Rental Lapor Polsek Cinangka, Polisi Bilang 'Paling Pistol Bohongan' - my blog
Ilyas Abdul Rahman (48 tahun), pengusaha rental mobil, tewas usai ditembak oleh orang yang dicurigai membawa kabur mobil, di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Kamis (2/1).
Belakangan diketahui penembaknya adalah Anggota TNI AL yang menemani rekannya yang "membeli" mobil tersebut. Mobil ternyata telah dijual komplotan pencuri mobil.
Sebelum penembakan itu, Ilyas dan anak-anaknya, yang mengejar mobil tersebut, meminta pertolongan ke Polsek Cinangka karena mengetahui "orang yang membawa kabur mobil memiliki pistol".
Momen soal pelaporan itu diceritakan kembali oleh Rizky Agam (24), anak Ilyas, saat ditemui wartawan di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1). Di markas ini, polisi dan TNI menggelar konpers terkait kasus tersebut.
Rizky mengungkapkan bahwa polisi di Polsek Cinangka menyebut "paling juga itu cuma pistol bohongan".
"Ada pertanyaan dari anggota piket, ciri-cirinya seperti apa pistol itu? Saya kan awam dalam masalah pistol-pistol ya, saya bilang itu kayak warna hitam, kayak airsoft gun, terus (polisi itu bilang) 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'," ujar Rizky
"Terus gimana Pak, dia kan bawa pistol. (Lalu polisi menjawab) 'Paling juga itu cuma pistol bohongan' kata anggota piket saat itu. Setelah itu saya cek GPS, ternyata mobil sudah jalan kembali," kata Rizky.
Begini penjelasan lengkap Rizky soal respons polisi atas pistol:
Respons Kapolda Banten
Bagaimana respons Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, atas kasus ini?
"Seharusnya dia (Polsek Cinangka) sebagai seorang anggota Polri melakukan pendampingan tapi tidak dilakukan sehingga dalam pemeriksaan pendidikan di Propam ini adalah dugaan pelanggaran dan tentunya akan kita tindak tegas anggota ini baik secara etika yang sanksinya dapat kita demosi bahkan yang terberat adalah bisa di-PTDH begitu juga Kapolsek," kata Suyudi saat jumpa pers di Markas Koarmada, Senin (6/1).
Suyudi mengatakan sebagai Kapolsek Asep tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik terhadap anggotanya.
Sebelumnya, Asep sudah membantah pihaknya menolak permintaan untuk mendampingi korban mengambil mobil tersebut.
"Tidak pernah ada penolakan, yang ada itu menanyakan dokumen kepemilikan mobil, ya kan, karena mereka bilang itu dari leasing," kata AKP Asep Iwan dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/1).
"Semalam (datang ke Polsek Cinangka) sekitar jam 1 malam. Kita tidak mau gegabah, kalau leasing itu harus ada putusan pengadilan, minimal ada dokumen kepemilikan, tapi (korban) tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan. Di Polsek Cinangka dibantu oleh anggota untuk buat laporan dulu supaya ada dasar hukum, karena penindakan ini kan ada upaya paksa," kata Asep.
Asep melanjutkan, "Datangnya itu karena bilangnya mobil leasing, kalau mobil leasing kan itu kita enggak mau gegabah ya kan, ya khawatir nanti dibilang kita mem-backing 'debt collector'. Jadi bukan ditolak, kita tidak mau menyalahi aturan," ujar Asep.
3 Anggota TNI AL Tersangka
TNI AL telah menetapkan status tersangka terhadap 3 anggotanya yang terlibat kasus ini, yaitu Sertu AA, Sertu RA, dan KLK BA.
Danpuspomal, Laksda Samista, mengatakan ketiganya langsung dibawa ke Puspomal untuk diperiksa sejak Sabtu (4/1).
"Dan sesuai dengan surat penahanan dari ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima. Terhitung karena hari Sabtu yang lalu itu anggota itu sudah kita amankan," ujar Samista dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakpus, Senin (6/1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar