terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Anti-Scam Center Ungkap Kerugian Masyarakat Akibat Penipuan Online Rp 130 M - my blog
Dec 23rd 2024, 12:00, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Baru sebulan sejak diluncurkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Indonesia Anti-Scam Center (IASC) mencatat kerugian masyarakat akibat penipuan digital mencapai Rp 130 miliar dengan total 11.000 laporan. Angka ini mencerminkan tingginya kasus penipuan di Indonesia yang memanfaatkan celah digital, mulai dari penipuan berbasis investasi hingga rekayasa sosial (social engineering).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kehadiran IASC dapat menekan kerugian masyarakat dari kejahatan jasa keuangan.
"Sudah ada 11.000 laporan dan kerugian masyarakat Rp 130 miliar. Alhamdulillah adanya Indonesia Anti-Scam Center ini kita bisa kejar supaya kerugian masyarakat tidak semakin besar," kata wanita yang akrab disapa Kiki itu dalam acara Ibu Cerdas Keuangan Keluarga Sejahtera Finansial, Senin (23/12).
Kiki mengajak ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut untuk aktif melapor jika menjadi korban penipuan jasa keuangan. "Kalau ibu-ibu terima atau mengalami penipuan keuangan, tiba-tiba nggak sadar memberikan OTP, password, telanjur transfer ke luar silakan hubungi Indonesia Anti-Scam Center ini," tegasnya.
Kiki melanjutkan, edukasi keuangan sangat penting terutama untuk ibu-ibu yang berperan sebagai menteri keuangan keluarga. Kesejahteraan keluarga dinilai sangat ditentukan oleh kemampuan ibu-ibu dalam mengelola keuangannya.
Survei Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) menyebut, adanya hubungan positif antara literasi keuangan dengan tingkat kesejahteraan keuangan di suatu negara.
"Itu lah kenapa OJK sangat fokus terhadap edukasi keuangan terutama untuk ibu-ibu karena ibu-ibu adalah center keluarga. Ibu adalah menteri keuangan di keluarga, bagaimana kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh kemampuan ibu-ibu untuk mengelola keuangannya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar