terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Kemendag Sebut Deflasi Beruntun di RI Akibat Daya Beli Masyarakat Turun - my blog
Oct 7th 2024, 14:15, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Tren deflasi lima bulan berturut-turut yang terjadi di Indonesia disebut tidak bisa dilepaskan dari fenomena pelemahan daya beli masyarakat.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang, mengakui daya beli masyarakat memang menurun yang berimbas pada terjadinya deflasi.
Menurut dia, kondisi tersebut awalnya dari konflik geopolitik yang menyebabkan kinerja ekspor tidak maksimal. Sehingga, permintaan luar negeri turun.
Di dalam negeri, sektor industri yang bergantung kepada permintaan luar negeri akhirnya kelimpungan dan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Akhirnya, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan menyebabkan daya beli menurun. Akibatnya, deflasi beruntun terjadi di Indonesia.
"Industri ini kan agak berkurang produksinya, dampaknya ada beberapa terjadi PHK atau pengurangan jam kerja sehingga berdampak ke daya beli seperti itu," tutur Moga di sela-sela acara Awarding dan Talkshow Edukasi UMKM Nasional melalui Program UMKM JAGO 2024 di Kantor Kemendag, Senin (7/10).
Moga juga mengeklaim deflasi saat ini disebabkan oleh tidak adanya fenomena atau momentum yang dapat mendongkrak daya beli masyarakat, seperti Hari Raya Idul Fitri.
Sehingga dia berharap, momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada penghujung tahun bisa mendongkrak pembelian. Akhirnya tren deflasi ini bisa berakhir.
"Daya beli pengaruh ke deflasi ya karena memang kan event besar sekarang lagi menurun ya event besar pertama lebaran. Kita berharap besok Pilkada dan juga Nataru akan normal kembali," tutup Moga.
Berdasarkan data BPS tren deflasi telah terjadi sejak Mei 2024, deflasi 0,03 persen pada Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen pada Agustus. Terakhir 0,12 persen pada September.
Dari sisi angka pemangkasan pekerja, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sepanjang ada sebanyak 52.993 tenaga kerja terdampak PHK sepanjang Januari hingga 26 September 2024. Hampir setengahnya dari angka tersebut merupakan kasus PHK di sektor industri pengolahan, yaitu sebanyak 24.013 tenaga kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar