terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Mereka yang Tewas dalam Serangan Brutal Israel di Gaza: Anak-Anak hingga Dokter - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mereka yang Tewas dalam Serangan Brutal Israel di Gaza: Anak-Anak hingga Dokter
Mar 19th 2025, 16:21, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Warga Palestina membawa barang-barang yang diselamatkan dari puing-puing rumahnya yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Eyad BABA / AFP
Warga Palestina membawa barang-barang yang diselamatkan dari puing-puing rumahnya yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Eyad BABA / AFP

Gelombang serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza sejak Selasa (18/3) dini hari. Lebih dari 400 warga Palestina tewas, 500 lainnya terluka. Di antara korban serangan brutal itu ada anak-anak, dokter, dan keluarga yang habis tak tersisa.

Ledakan dini hari itu datang tanpa peringatan. Warga yang sedang terlelap pun bangun dalam kepanikan.

Rumah-rumah runtuh seketika, meninggalkan puing dan jeritan.

Di kamar mayat, keluarga berdesakan, mencari orang yang mereka cintai di antara tubuh-tubuh tak bernyawa.

Satu Keluarga Lenyap

Ramy Abdu, seorang akademisi dan advokat HAM ternama, kehilangan saudara perempuan, Nasreen, dan seluruh keluarganya.

Rumah mereka di Kota Gaza hancur oleh bom pada pukul 04.30 pagi.

Nesreen, bersama ketiga anaknya, Ubaida, Omar, dan Lian, tewas. Begitu juga dengan istri Ubaida, Malak, dan anak-anak mereka yang masih kecil, Siwar dan Mohammed.

"Israel mungkin bisa membunuh kami, membakar kami hidup-hidup, tapi mereka tidak akan bisa mencabut kami dari tanah kami," tulis Ramy di X, seperti diberitakan Al Jazeera.

Di rumah sakit, pemandangan tak kalah mengerikan.

Video dari Instagram menunjukkan korban berlumuran darah tergeletak di jalan, beberapa masih bergerak, sementara suara ledakan terus terdengar di kejauhan.

Dokter dan Bayi Tiga Hari yang Tak Selamat

Di Rafah, selatan Gaza, serangan udara menghantam rumah Dr. Majda Abu Aker, seorang dokter kandungan di klinik UNRWA.

Majda tewas bersama keluarganya. Sepuluh orang dari keluarga yang sama ikut menjadi korban, termasuk bayi perempuan berusia tiga hari.

Nama-nama mereka kini hanya tinggal menjadi daftar di laporan korban.

Di media sosial, foto-foto mereka menyebar, dikenang sebagai "martir".

Warga Palestina mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di antara puing-puing rumahnya yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Eyad BABA / AFP
Warga Palestina mencari barang-barang yang bisa diselamatkan di antara puing-puing rumahnya yang hancur akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, Selasa (18/3/2025). Foto: Eyad BABA / AFP

Di al-Mawasi, Khan Younis, tempat yang disebut Israel sebagai "zona kemanusiaan", 15 orang tewas akibat serangan udara.

Di Abasan, enam anggota keluarga tewas dalam kendaraan mereka saat berusaha melarikan diri.

Serangan udara menghantam langsung mobil mereka, hanya meninggalkan serpihan besi dan tubuh yang tak lagi utuh.

Di tempat lain, dua anak kecil, Bisan dan Ayman, tewas terkena bom. Bibi mereka, Heba al-Hindi, menuliskan duka di Facebook:

"Anak-anakku, semoga Tuhan mengasihani kalian dan memberi kesabaran kepada ibu dan ayah kalian."

Hari Paling Mematikan bagi Anak-Anak Palestina

Misi Palestina di PBB menyebut, serangan Israel ke Gaza pada Selasa (18/3) dini hari menewaskan lebih 174 anak-anak Palestina.

"Hari ini adalah salah satu hari paling mematikan bagi anak-anak Palestina dalam sejarah," ujarnya.

Mencari Jenazah di Bawah Reruntuhan

Di Jabalia, banyak keluarga menghabiskan berjam-jam mencari jenazah di bawah puing.

Rekaman yang diverifikasi menunjukkan bangunan rata dengan tanah, kawah besar akibat bom, dan potongan tubuh tersangkut di pohon.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 48.577 warga Palestina tewas. Ribuan lainnya hilang di bawah reruntuhan, diduga sudah tak bernyawa.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: