terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Barantin Gagalkan Penyelundupan Organ Satwa Liar Asal China ke Sulawesi Utara - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Barantin Gagalkan Penyelundupan Organ Satwa Liar Asal China ke Sulawesi Utara
Mar 22nd 2025, 16:19, by Tim Manado Bacirita, Manado Bacirita

Organ Satwa Liar yang hendak diselundupkan dari China ke Sulawesi Utara, berhasil digagalkan oleh bea cukai dan Barantin. (foto: istimewa)
Organ Satwa Liar yang hendak diselundupkan dari China ke Sulawesi Utara, berhasil digagalkan oleh bea cukai dan Barantin. (foto: istimewa)

MANADO – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Utara (Karantina Sulut) berhasil menggagalkan penyelundupan organ satwa liar ilegal asal China.

Organ satwa liar yang diselundupkan itu terdiri 20 empedu sapi, 12 taring harimau, 13 cula badak, dan 4 paket bagian cula badak.

"Pemasukan satwa liar berhasil digagalkan karena tidak dilengkapi dokumen yang disyaratkan karantina, berupa surat kesehatan dari negara asal, dan juga tidak dilaporkan ke petugas karantina," ungkap Kepala Karantina Sulut, I Wayan Kertanegara.

Dijelaskan Wayan, organ satwa liar ini merupakan hasil tangkapan Pihak Bea Cukai Manado pada Kamis (20/3), yang kemudian diserahkan kepada pejabat Karantina Sulut untuk penanganan lebih lanjut.

Dikatakan Wayan, organ satwa liar tersebut selain tidak dilengkapi surat kesehatan juga tidak ada izin edar dari negara asal China atau Tiongkok.

Penyerahan barang bukti berupa organ satwa liar yang diselundupkan dari China ke Sulawesi Utara. (foto: istimewa)
Penyerahan barang bukti berupa organ satwa liar yang diselundupkan dari China ke Sulawesi Utara. (foto: istimewa)

Penemuan ini menurutnya mengindikasikan adanya dugaan jaringan perdagangan organ satwa liar ilegal antarnegara yang beroperasi melalui Sulut. Pihaknya melalui Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Karantina Sulut kemudian melakukan investigasi menyeluruh dan melacak pelaku penyelundupan itu.

"Perdagangan satwa liar ilegal antarnegara bukan hanya merusak ekosistem, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit, yang berisiko menularkan penyakit kepada hewan ataupun manusia," ujar Wayan.

Wayan menjelaskan, bahwa Karantina Sulut kemudian menyerahkan barang bukti kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.

"Barang bukti juga akan diidentifikasi Pihak BKSD untuk memastikan keasliannya," ujar Wayan.

"Ini komitmen kuat Karantina Sulut menjaga kelestarian satwa liar dan menegakkan hukum terkait perdagangan satwa ilegal, sekaligus melindungi keanekaragaman hayati Indonesia dan mencegah penyebaran penyakit zoonosis di Indonesia," kata Wayan lagi.

Sementara, berdasarkan data Karantina Sulut selama bulan Januari hingga Maret 2025, Karantina Sulut telah melakukan 14 kali penggagalan dan 32 kali penahanan dari lalu lintas media pembawa hama dan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan ilegal baik antar area ataupun antar negara.

"Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan terkait perdagangan satwa liar kepada pihak berwenang, karena kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam memerangi kejahatan yang merusak ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidup satwa-satwa dilindungi," kata Wayan kembali.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: