terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
7 Bulan Tak Digaji, Dosen Universitas Bandung Patungan Buat Operasional Kampus - my blog
Jan 3rd 2025, 11:28, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS
Sebanyak 64 dosen dan staf Universitas Bandung tak menerima gaji selama 7 bulan dari Yayasan Bina Administrasi (YBA), selaku pengelola PTS tersebut. Selain upah, biaya operasional untuk kampus selama itu juga disebut tak turun.
Staf Operator Akademik Universitas Bandung, Riki Hardiansyah (36) mengatakan, agar operasional di kampus tetap berjalan, para tenaga kerja menghimpun dana dari kantong pribadi mereka
"Kami itu terakhir menerima gaji bulan Juni lalu. Berarti sekarang sudah jalan 7 bulan," ujarnya saat ditemui di Kampus 1 Universitas Bandung, Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis (2/1).
"Jadi untuk operasional itu, dana pribadi. Patungan gitu. Kemarin juga buat bayar listrik, bayar ya patungan saja," ucapnya.
Dia menjelaskan inisiatif tersebut merupakan bentuk rasa tanggung jawab mereka kepada mahasiswa.
Hal itu juga yang menjadi alasan sejumlah dosen masih bertahan mengupayakan. Sedangkan sebagian yang lainnya memutuskan mogok mengajar karena tak dapat upah berbulan-bulan.
"Ya itu bentuk tanggung jawab kami. Kami enggak mau tiba-tiba sekarang main bubarin aja, kasihan mahasiswa. Masa mau diabaikan gitu kan," ucapnya.
"Kami berpikirnya sepakat bertahan tanggung jawab. Walaupun mungkin tidak efektif tapi setidaknya kita menuntaskan kewajibannya dulu," ujar dia.
Gara-gara korupsi Program Indonesia Pintar
Saat disinggung soal penyebab perkara ini, Riki menyampaikan, pihak yayasan beralasan tidak cukup uang buntut kasus korupsi Program Indonesia Pintar.
Pada 26 November 2024, Kejaksaan Negeri Bandung telah menetapkan mantan Rektor Universitas Bandung berinisial BR sebagai tersangka.
BR jadi tersangka karena diduga menilap dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2021-2022 untuk kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STAI) Bandung. STAI Bandung merupakan nama kampus tempat BR menjadi rektor pada periode tersebut. Kampus itu bergabung dengan Poltekkes YBA Bandung dan menjadi Universitas Bandung pada tahun 2023.
Dampak dari kasus ini adalah penutupan Fakultas Administrasi dan Bisnis, pada Mei 2024 lalu, yang dulunya STAI Bandung. Sekitar 2.000 mahasiswa disebut terpaksa harus pindah kampus. Selain itu, kucuran dana PIP pun disetop.
Sedangkan uang gaji dan operasional kampus mengandalkan iuran semester dan dari bantuan dana tersebut.
"Mei itu diputuskan 3 prodi yang di Jalan Muararajeun yang bekas STAI Bandung itu ditutup. Karena memang terbukti di sana mungkin kaya kuliahnya bisa dibilang banyak mahasiswa fiktif," beber Riki.
"Di sana juga memang kebanyakan mahasiswa terdaftar penerima PIP," ucapnya.
Kata Ketum Yayasan
Ketua Umum Yayasan Bina Administrasi (YBA), Uce Karna Suganda, mengakui terdapat masalah pembayaran upah di Universitas Bandung. Dia menyebut, hal itu memang dampak dari penutupan Fakultas Administrasi Bisnis yang diketahui imbas kasus korupsi PIP.
Selepas Fakultas Administrasi Bisnis ditutup, Uce mengatakan pihaknya kehilangan pendapatan. Ada tiga prodi yang ditutup yakni Prodi Administrasi Publik, Prodi Administrasi Bisnis, dan Magister Administrasi Publik.
"Bayangkan 2.000 mahasiswa tidak ada, pendapatan dari mahasiswa tidak ada. Ditutup 2023, mau bayar dari mana?" katanya saat dihubungi via telepon, Kamis (2/12).
"Tapi ini saya sedang usahakan," sebutnya.
Dia mengatakan, jumlah mahasiswa yang di Fakultas Kesehatan Teknik, hanya tersisa sekitar 300 orang. Pendapatan dari iuran semester di fakultas tersebut tidak cukup menutup beban upah dosen dan staf.
"Karena uangnya tidak ada," aku Uce.
Audiensi 6 Desember
Riki pun menyebut, terkait permasalahan ini pihak dosen dan staf telah melakukan audiensi dengan pihak yayasan. Namun, menurutnya belum ada kejelasan dan solusi konkret soal itu.
Dia mengatakan, dosen dan staf kampus akan melakukan audiensi kembali dalam waktu dekat dengan pihak yayasan, bersama wali dari mahasiswa juga. Tidak hanya untuk menyoal keuangan, tapi juga dampak lainnya, seperti terkait kelembagaan kampus Universitas Bandung dan kegiatan pembelajaran mahasiswa yang terganggu.
"Nanti tanggal 6 Januari kami rencananya akan audiensi dengan yayasan dan orang tua mahasiswa. Untuk membahas ya itu tentang kuliahan, nanti dari staff juga yang masalah gaji," ujarnya.
Dia berharap, pada pertemuan nanti, ada solusi jelas sebagai hasilnya.
"Kita itu inginnya ya ada kejelasan saja soal semua masalah ini. Kita inginnya itu ya sudah kalau ada Yayasan tidak sanggup, ya alih kelola saja," ujar Riki.
Sementara itu, pihak yayasan mengungkapkan masih mempertahankan pengelolaan Kampus. Upaya yang dilakukan untuk menutup masalah keuangan salah satunya dengan rencana menjual aset, yakni bangunan Kampus 1 yang berlokasi di Jalan Cipagalo Girang No 24, Margasari, Buahbatu, Kota Bandung.
"Tapi belum ada yang nawar. Kalau itu laku sudah beres semuanya," kata Uce.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar