terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Mitos atau Fakta: Paparan Kipas Angin dan Mandi Malam Bisa Picu Pneumonia? - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Mitos atau Fakta: Paparan Kipas Angin dan Mandi Malam Bisa Picu Pneumonia?
Nov 21st 2024, 12:30, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Ilustrasi anak berada di depan kipas angin. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Ilustrasi anak berada di depan kipas angin. Foto: MIA Studio/Shutterstock

Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh para orang tua karena banyak dialami anak Indonesia. Pemicunya macam-macam, mulai dari yang bersifat internal maupun eksternal.

Selain itu, ada juga anggapan bahwa kebiasaan mandi malam dan paparan kipas angin yang berlebihan bisa jadi salah satu pemicu pneumonia pada anak. Tapi, apakah anggapan tersebut benar?

Penjelasan Dokter soal Anggapan Kipas Angin dan Mandi Malam Picu Pneumonia

Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K), membantah anggapan tersebut. Hanya saja, paparan kipas angin pada lingkungan yang tidak sehat memang bisa memperluas penularan pneumonia.

"Kipas angin bukan penyebab langsung dari penyakit pneumonia, tapi bisa jadi media untuk memperluas transmisi penularannya," kata dr. Wahyuni dalam acara temu media memperingati Hari Pneumonia Sedunia 2024 di Jakarta Selatan, Minggu (17/11).

Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K). Foto: Eka Nurjanah/kumparan

Penggunaan kipas angin berpotensi menyebarkan bakteri penyebab pneumonia. Misalnya, kipas angin diletakkan di ruangan tertutup dan tak berventilasi lalu sempat disinggahi oleh orang yang membawa bakteri. Kemudian, bakteri yang dibawa orang tersebut dapat menyebar ke ruangan ketika kipas dinyalakan.

Bakteri penyebab pneumonia menyebar melalui droplet atau cipratan air liur yang keluar dari mulut baik melalui bersin, batuk, atau bicara. Bakteri tersebut dapat menempel di permukaan benda dalam kurun waktu yang cukup lama. Artinya, kipas angin bukan secara langsung penyebab masalah kesehatan, kipas hanya menjadi media penyebaran.

Kaitan Kebiasaan Mandi Malam Hari dan Pneumonia

Bukan hanya kipas angin, anggapan mandi malam menjadi sumber pneumonia juga berkembang di masyarakat. Lantas, apakah mandi malam dapat menyebabkan pneumonia?

Ilustrasi anak balita mandi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak balita mandi. Foto: Shutter Stock

Dokter Wahyuni menegaskan, kebiasaan mandi malam tidak berkaitan secara langsung sebagai penyebab pneumonia. Mandi malam hanya akan mengubah suhu tubuh orang tersebut.

Misalnya mandi dengan air dingin, maka akan langsung mengubah suhu tubuh. Apabila kebetulan anak sedang kurang sehat, daya tahan tubuh menurun sehingga meningkatkan potensi untuk terkena penyakit.

"Mandi malam tidak pernah disebutkan dalam litelatur-litelatur secara khusus penyebab dari penyakit tertentu atau juga pneumonia. Juga memang tidak ada penelitian terkait (mandi malam) itu," ucap dr. Wahyuni.

Waspada Pneumonia pada Anak

Pneumonia merupakan peradangan akut pada parenkim paru (alveoli) yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit. Untuk meminimalisir efek pneumonia, Anda bisa membawa anak ke dokter untuk melakukan vaksinasi konjugat pneumokokus (PCV).

Ilustrasi anak balita mengalami pneumonia. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak balita mengalami pneumonia. Foto: Shutter Stock

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada November 2016, menyebut 50 persen kasus pneumonia pada anak disebabkan bakteri Streptococcus Pneumoniae. Kemudian, sebanyak 20 persen disebabkan influenza tipe B dan penyebab lain seperti fungi (jamur) atau virus sebesar 30 persen.

Penyakit yang satu ini dapat menular dan menyebabkan kasus kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. Berdasarkan data UNICEF tahun 2019, setidaknya ada 2.200 anak usia di bawah lima tahun meninggal akibat pneumonia setiap hari di seluruh dunia. Kemudian di Indonesia, pneumonia menjadi penyebab 14,5 persen kematian bayi dan lima persen kematian balita.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: