terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Meutya Hafid: Desk Judi Online Sudah Takedown 104.819 Situs Judol - my blog
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menyebut deks judi online telah menutup 104.819 situs judol sejak 4 November hingga hari ini, 21 November 2024.
"Desk judi online di bawah pimpinan Menko Polkam itu rapat pertama tanggal 4 November, kita lihat sampai 19 November untuk situs-situs yang ditutup sudah 104.819, itu kalau dihitung dari 4 November," ujar Meutya di kantor Kemenkomdigi, Kamis (21/12).
Meutya mengatakan total selama pemerintahan Prabowo Subianto usai dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024 kemarin, sudah 380.000 situs judi online yang ditutup.
"Kalau kita hitung dari tanggal 20 Oktober atau pemerintahan baru, itu angkanya sudah di 380.000 sekian," sambungnya.
Selain situs judi online, Meutya menyebut Kemenkomdigi telah mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia dan OJK untuk memblokir 651 rekening yang disinyalir digunakan sebagai aliran judi online.
"Kemudian untuk permohonan pemblokiran rekening bank untuk bulan November saja, yaitu wilayah kerja Desk Judi Online ini, kami sudah mengirimkan 651 permohonan untuk kemudian rekening bank ini ditindaklanjuti atau diblokir," ujarnya.
Meutya juga mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan beberapa bank dan e-wallet yang banyak digunakan oleh para bandar maupun pemain judi online.
"Teman-teman di industri bank juga untuk membantu, kami memantau salah satu yang paling banyak adalah Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lain-lain," ujarnya.
"Teman-teman di Dana, GoPay, OVO, linkaja, ini kami sudah komunikasi juga untuk kemudian terus menurunkan di e-wallet mereka masing-masing," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar