terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Curah Hujan di Gurun Sahara Meningkat 5 Kali Lipat Akibat Siklon Ekstratropis - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Curah Hujan di Gurun Sahara Meningkat 5 Kali Lipat Akibat Siklon Ekstratropis
Oct 30th 2024, 16:07, by Rizki Baiquni Pratama, kumparanNEWS

Foto udara menunjukkan bukit pasir yang sebagian tertutup oleh banjir di Merzouga, Maroko, pada 24 Oktober 2024. Foto: Stelios Misinas/REUTERS
Foto udara menunjukkan bukit pasir yang sebagian tertutup oleh banjir di Merzouga, Maroko, pada 24 Oktober 2024. Foto: Stelios Misinas/REUTERS

Wilayah Gurun Sahara di Maroko dilanda banjir pada Kamis (24/10) lalu. Banjir ini disebabkan hujan lebat selama 2 hari yang melanda wilayah tersebut. Bahkan, di Tagounite, desa sejauh 450 km di selatan Kota Rabat, curah hujan tercatat mencapai lebih dari 200 mm dalam 48 jam.

Volume curah hujan itu setara dengan curah hujan selama lebih dari satu tahun. Danau Iriqui yang terletak di antara Kota Zagora dan Tata pun kembali terisi padahal sudah 50 tahun kering.

Sebelum banjir Kamis lalu, sudah ada badai dan banjir yang melanda wilayah paling kering di Gurun Sahara, yaitu Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya. Walaupun sebagian besar wilayah yang terguyur hujan bukan wilayah yang banyak penghuninya, beberapa desa di Maroko menghadapi banjir bandang yang sampai merusak jalan dan mengganggu pasokan listrik dan air.

Lantas, mengapa guru sahara bisa banjir?

Siklon Ekstratropis Jadi Penyebab Banjir di Sahara

Menurut ilmuwan Atmosfer dan Ilmu Iklim di ETH Zurich, Moshe Armon, banjir di Sahara tepatnya di wilayah Maroko sejak September disebabkan oleh adanya siklon ekstratropis. Siklon ekstratropis ini tidak hanya melanda Maroko, tetapi juga Aljazair, Tunisia, dan Libya.

Mengutip dari website resmi United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR), siklon ekstratropis adalah sistem badai yang memperoleh energinya dari perbedaan suhu di garis lintang yang ada di atmosfer. Siklon ekstratropis disebut juga badai lintang tengah atau badai baroklinik.

Foto udara menunjukkan bukit pasir yang sebagian tertutup oleh banjir di Merzouga, Maroko, pada 24 Oktober 2024. Foto: Stelios Misinas/REUTERS
Foto udara menunjukkan bukit pasir yang sebagian tertutup oleh banjir di Merzouga, Maroko, pada 24 Oktober 2024. Foto: Stelios Misinas/REUTERS

Siklon ekstratropis merupakan sistem cuaca yang terjadi di daerah ekstratropis (umumnya lebih dari 30° lintang dari ekuator). Ada sebuah wilayah yang disebut Inter-Tropical Convergence Zone (ITCZ) atau Zona Konvergensi Intertropis. Posisi zona ini berubah-ubah sesuai musim. Namun, dalam keadaan normal ITCZ bergerak hanya sampai 17,8° lintang utara. Ketika musim panas, zona ini akan bergerak ke arah utara dan ke arah selatan saat musim dingin.

Namun, akhir-akhir ini, ITCZ berada pada 20° lintang utara atau berjarak 244 km lebih utara dibanding jarak normal. Maka, wilayah-wilayah yang biasanya tidak terkena hujan jadi terguyur hujan.

Posisi Inter-Tropical Front (ITF) relatif terhadap posisi klimatologis selama dekad ke-2 bulan Oktober dan posisi sebelumnya selema dekad pertama bulan Oktober. Foto: Dok. NOAA
Posisi Inter-Tropical Front (ITF) relatif terhadap posisi klimatologis selama dekad ke-2 bulan Oktober dan posisi sebelumnya selema dekad pertama bulan Oktober. Foto: Dok. NOAA

Tahun ini, musim panas di belahan bumi utara yang mencakup Gurun Sahara telah terjadi sejak Juni lalu. Akibatnya, pola cuaca secara di wilayah tersebut berubah drastis dan memengaruhi Musim Badai Atlantik. Dampak langsung dari pergeseran Zona Konvergensi Intertropis ke arah utara ini adalah membawa peristiwa hujan langka ke Gurun Sahara.

Melihat Data Curah Hujan di Sahara Barat

Beberapa bagian Gurun Sahara diprediksi mengalami kenaikan curah hujan hingga 5 kali lipat pada September 2024. Angka itu merupakan perbandingkan curah hujan pada periode yang sama di tahun lalu. Berdasarkan data weatherandclimate.com, curah hujan rata-rata di Tagounite berada di puncaknya di bulan September. Curah hujan rata-ratanya ada di angka 51,94 mm.

Sedangkan di dua kota yang mengapit Danau Iriqui, Tata dan Zagora, curah hujan idealnya berturut-turut sebesar 7,62 mm dan 5,08 mm pada bulan September. Adapun angka November dan Desember adalah prediksi.

Efek Banjir Sahara

Banjir September dan Oktober lalu mengakibatkan konsekuensi tragis bagi penduduk Maroko dan Aljazair. Di Maroko, badai dua hari itu telah melewati batas rata-rata yang telah ada selama ini. Badai pada September lalu ini membunuh 11 orang dan 9 orang hilang. Selain itu, ada 24 rumah hancur, infrastruktur listrik, air, dan jalan rusak.

Di Aljazair, ada 5 orang tewas akibat bencana ini. Fasilitas umum seperti jembatan dan kereta turut rusak.

Selain itu, banjir di Gurun Sahara memiliki dampak yang signifikan terhadap komposisi tanah dan juga kehidupan satwa di wilayah yang terdampak. Area yang rusak karena banjir juga bisa mengganggu pola migrasi hewan di gurun.

Pohon palem terendam banjir akibat hujan lebat di gurun Merzouga, dekat Rachidia, tenggara Maroko, Rabu, 2 Oktober 2024. Foto: AP Photo
Pohon palem terendam banjir akibat hujan lebat di gurun Merzouga, dekat Rachidia, tenggara Maroko, Rabu, 2 Oktober 2024. Foto: AP Photo

Apakah Akan Terjadi Banjir Lagi?

Berdasarkan penelitian University of Southern California yang menyoroti Sahara, kondisi yang semakin gersang dikombinasikan dengan hujan badai yang intens akan lebih sering terjadi karena perubahan iklim.

Namun, seorang ilmuwan iklim Maroko, Fatima Driouech, mengatakan meskipun fenomena ini telah mengindikasikan tanda-tanda perubahan iklim, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan kesimpulan yang pasti terkait fenomena hujan badai di Gurun Sahara ini.

Para peneliti menyarankan pemerintah untuk segera membuat solusi dan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya banjir lagi di masa yang akan datang.

Reporter: Aliya R Putri

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: