terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Cerita Kades soal Gunawan 'SadBor' Ubah Warga, dari Berkebun Jadi TikToker - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cerita Kades soal Gunawan 'SadBor' Ubah Warga, dari Berkebun Jadi TikToker
Nov 2nd 2024, 15:51, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS

Gunawan Sadbor. Foto: Tiktok/ @sadbor86
Gunawan Sadbor. Foto: Tiktok/ @sadbor86

Desa Bojongmekar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkenal sebagai daerah penghasil enye atau opak, makanan khas Sunda yang kering dan renyah sejenis kerupuk berbahan baku singkong.

Selain penghasil enye, penduduk desa itu juga bermata pencaharian sebagai petani buah manggis. Hamparan kebun Manggis terbentang luas di desa itu.

Sumber ekonomi warga itu dalam setahun terakhir berubah, tidak lagi dari sektor UMKM dan perkebunan. Tapi, menjadi konten kreator TikTok.

Perubahan itu terjadi seiring terkenalnya Gunawan 'SadBor', warga setempat yang tenar melalui joget ayam patuk di media sosial TikTok.

Pemilik akun TikTok @SadBor86 itu membawa perubahan signifikan bagi warga setempat. Akun yang memiliki 696,6 ribu pengikut itu mampu meningkatkan perekonomian warga desa itu.

Kepala Desa Bojongmekar, Kecamatan Cikembar, Solehudin Wahid didampingi Bhabinkamtibmas Bripka Deden. Dok. Istimewa
Kepala Desa Bojongmekar, Kecamatan Cikembar, Solehudin Wahid didampingi Bhabinkamtibmas Bripka Deden. Dok. Istimewa

"Sebelumnya warga kita ini sebagai perajin kerupuk enye, dan petani manggis," kata Kepala Desa Bojongmekar, Solehudin Wahid, kepada wartawan, Sabtu (2/11).

Sejak kembalinya Gunawan 'SadBor' dari perantauan, kata Wahid, banyak warga yang tergiur dan mengikuti jejak SadBor sebagai konten kreator TikTok.

"Setahun terakhir ini memang warga mulai mengikuti jejak Gunawan 'SadBor' sebagai TikTokers dengan konten jogetnya," jelasnya.

Dalam sekali siaran langsung di akunnya, lanjut Wahid, SadBor dapat menghasilkan jutaan rupiah.

"Dalam sehari, SadBor ini biasa live TikTok tiga kali. Dalam sekali live ini, dia dapat menghasilkan uang senilai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Sementara warga lain berkisar Rp 200 ribu hingga 500 ribu," ujarnya.

Kebun Manggis yang sering dijadikan Gunawan 'SadBor' untuk live TikTok. Dok. Istimewa
Kebun Manggis yang sering dijadikan Gunawan 'SadBor' untuk live TikTok. Dok. Istimewa

Sebelum terkenal sebagai TikToker dengan ratusan ribu pengikut, sambung Wahid, Gunawan 'SadBor' berprofesi sebagai penjahit keliling di Jakarta.

"Sejak ibundanya sakit stroke, SadBor kembali ke sini dan lebih aktif menjadi TikToker. Usahanya itu, justru membawa perubahan positif terutama bagi ekonomi warga," pungkasnya.

Tersandung Kasus Judi Online

Namun kini Gunawan harus berurusan dengan polisi. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Sukabumi terkait dugaan promosi judi online.

Penghasilan yang didapat Gunawan dari live Tiktok dengan akun SadBor86 berasal dari saweran. Viralnya akun tersebut menarik perhatian netizen kritis.

Para penyawer SadBor diamati dan ternyata yang terbesar terafiliasi dengan aktivitas judi online. Gunawan telah menyangkal aksi jogetnya bekerja sama dengan akun/situs judol.

Namun, polisi punya pendapat lain. Gunawan diduga dianggap mempromosikan judol sehingga diamankan oleh Polres Sukabumi. Ia kemudian ditangkap dan dijerat sebagai tersangka.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: