terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kemenkes Lapor ke Polda Jateng: 70 Mahasiswa PPDS Jadi Korban Bullying PPDS - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kemenkes Lapor ke Polda Jateng: 70 Mahasiswa PPDS Jadi Korban Bullying PPDS
Sep 30th 2024, 15:17, by M. Rizki, kumparanNEWS

Irjen Kemenkes, drg Murti Utami, di Polda Jateng. Foto: Dok. Istimewa
Irjen Kemenkes, drg Murti Utami, di Polda Jateng. Foto: Dok. Istimewa

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ke Polda Jateng temuan bahwa ada 70 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang menjadi korban perundungan (bullying).

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkes, drg Murti Utami, mengatakan laporan "70" itu diserahkan ke Polda Jateng bersama hasil investigasi kasus perundungan almarhumah dr Aulia Risma Lestari.

Aulia merupakan mahasiswi PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bertempat di RSUP Dr Kariyadi yang diduga bunuh diri akibat tidak kuat di-bully seniornya.

dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip
dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip

"Ada 70-an (korban perundungan), sudah diserahkan ke Polda untuk diproses," ujar Murti di Polda Jateng Senin (30/9).

Murti: Kasusnya Semua di Semarang

Murti menyebut, korban yang melapor tidak hanya berasal dari Undip, melainkan dari berbagai kampus.

Tapi kasusnya semua di Semarang," jelas Murti.

Tak hanya itu, hari ini dirinya bersama Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, secara khusus bertemu Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo.

"Kami sudah siapkan bukti semuanya sesuai permintaan dari Polda Jateng untuk kasus ini, mulai dari bukti-bukti, saksi, kuasa hukum, dan lainnya," sebut Kunta.

Polda Jateng Terbuka untuk Usut Laporan Kemenkes

Kombes Pol Johanson Ronald Simamora. Foto: Intan Alliva/kumparan
Kombes Pol Johanson Ronald Simamora. Foto: Intan Alliva/kumparan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Johanson Ronald Simamora, menyebut pihaknya masih fokus menyelidiki kasus tewasnya dr Aulia. Sebanyak 46 orang sudah diperiksa sebagai saksi.

"Bukti itu yang kami tindak lanjuti. (70 korban) lainnya yang melapor mungkin porsi berbeda, tapi kami terbuka dan kerahasiaan pastinya dijamin kepolisian, Kemenkes, dan Kemendikbud Ristek," kata Johanson.

Kemudian, dalam waktu dekat polisi akan melakukan gelar perkara kasus dr Aulia untuk menentukan perkara itu bisa naik ke tahap penyidikan atau sebaliknya.

"Terkait kapan dilakukan, nanti menunggu hasil analisis, ketika sudah waktunya, kita gelar," kata Johanson.

Undip Akhirnya Akui Ada Bullying

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip dr Yan Wisnu Prajoko (tengah) dalam jumpa pers. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip dr Yan Wisnu Prajoko (tengah) dalam jumpa pers. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

Dalam kasus bullying, pihak Undip semula menyangkal adanya perundungan. Namun, medio September ini, Undip dan RSUP Dr Kariadi mengakui adanya perundungan atau pembullyan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

"Kami menyadari sepenuhnya, kami menyampaikan, dan kami mengakui bahwa di dalam sistem pendidikan dokter spesialis di internal kami terjadi praktik-praktik atau kasus-kasus perundungan dalam berbagai bentuk, dalam berbagai derajat, dalam berbagai hal," ujar Dekan FK Undip, Yan Wisnu Prajoko, di Aula FK Undip, Semarang, Jumat (13/9).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: