terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Akademisi AS Gugat Trump atas Ancaman Deportasi Demonstran Pro-Palestina - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Akademisi AS Gugat Trump atas Ancaman Deportasi Demonstran Pro-Palestina
Mar 17th 2025, 15:14, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Para demonstran pro-Palestina melakukan aksi protes di Universitas Columbia, di Foley Square, New York City, AS, Selasa (11/3/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Para demonstran pro-Palestina melakukan aksi protes di Universitas Columbia, di Foley Square, New York City, AS, Selasa (11/3/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS

Tiga akademisi dari Universitas Cornell menggugat Presiden AS Donald Trump atas dua keputusan presiden yang memungkinkan pemerintah menangkap, mendeportasi, atau mendakwa demonstran pro-Palestina.

Gugatan yang diajukan di pengadilan New York ini menilai kebijakan tersebut mengancam kebebasan berbicara.

Mahasiswa PhD asal Inggris-Gambia, Momodou Taal, menjadi salah satu penggugat.

Negara ini selalu mengeklaim menjunjung kebebasan berpendapat—kecuali ketika menyangkut Palestina," kata Taal, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (17/3).

Ia menyamakan situasi ini dengan era McCarthyisme (kampanye antikomunis) dan gerakan hak sipil di masa lalu.

Penangkapan Mahmoud Khalil

Mahmoud Khalil. Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Mahmoud Khalil. Foto: Jeenah Moon/REUTERS

Kasus ini mencuat setelah penangkapan Mahmoud Khalil, mahasiswa Universitas Columbia keturunan Palestina, yang kini terancam dideportasi.

Mengutip AP, sebuah video yang dirilis Jumat pekan lalu (14/3) menunjukkan agen imigrasi federal menangkap Khalil di lobi apartemennya dekat kampus Columbia.

Rekaman itu memperlihatkan tiga agen berhadapan dengan Khalil, memberi tahu bahwa ia akan ditangkap, lalu memerintahkannya untuk "berbalik" dan "berhenti melawan".

"Tidak perlu melakukan ini," jawab Khalil dengan tenang.

"Aku akan pergi denganmu. Jangan khawatir."

Istrinya, Noor Abdalla, yang sedang hamil delapan bulan, berteriak dalam bahasa Arab, bertanya bagaimana ia bisa menghubungi suaminya.

Khalil meyakinkannya untuk menghubungi pengacara. Saat Abdalla meminta agen federal memperkenalkan diri, salah satu dari mereka menjawab, "Kami tidak memberikan nama kami."

Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengeklaim Khalil memiliki keterkaitan dengan Hamas dan menggunakan Keppres Trump untuk mencabut izin tinggalnya di AS.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan demonstrasi yang dipimpin Khalil telah memicu sentimen "anti-Yahudi" dan mendukung Hamas, kelompok yang menguasai Gaza.

Pemindahan dan Penahanan

Seorang demonstran ditahan oleh petugas polisi dalam sebuah aksi protes di Universitas Columbia, di Foley Square, New York City, AS, Selasa (11/3/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Seorang demonstran ditahan oleh petugas polisi dalam sebuah aksi protes di Universitas Columbia, di Foley Square, New York City, AS, Selasa (11/3/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS

Setelah ditangkap pada Sabtu (8/3) lalu, Khalil langsung dibawa dari New York ke Louisiana. Pengacaranya menyatakan bahwa selama dalam tahanan, ia tidak diizinkan berbicara dengan kuasa hukum dan mengalami kondisi penahanan yang keras.

Pada Minggu dini hari (9/3), ia dibawa dalam keadaan diborgol dan dibelenggu ke pusat penahanan di Elizabeth, New Jersey, lalu diterbangkan ke kompleks tahanan imigrasi di Jena, Louisiana.

Fasilitas itu dikelilingi pagar kawat berduri tinggi dan hutan pinus yang luas.

Menurut gugatan yang diajukan, Khalil khawatir dengan kondisi istrinya dan takut kehilangan kesempatan untuk menyaksikan kelahiran anak pertamanya.

Pada April mendatang, ia seharusnya mulai bekerja dan menerima tunjangan kesehatan yang sangat dibutuhkan keluarganya.

"Sangat penting bagi Tuan Khalil untuk dapat melanjutkan pidatonya yang dilindungi secara hukum, mengadvokasi hak-hak warga Palestina, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," tulis gugatan tersebut.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato dalam kongres di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/3/2025). Foto: Allison Robert/AFP
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato dalam kongres di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/3/2025). Foto: Allison Robert/AFP

Trump menyebut penangkapan Khalil sebagai "yang pertama dari banyak" dalam upaya membendung aksi protes terhadap operasi militer Israel di Gaza.

Pekan lalu, pejabat federal menangkap seorang aktivis lain terkait unjuk rasa di Universitas Columbia dan mencabut visa seorang mahasiswa doktoral yang kemudian meninggalkan AS.

Universitas Columbia yang berlokasi di New York City adalah salah satu kampus tertua di AS dan termasuk Ivy League.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: