terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Rais Aam PBNU: Dunia Sudah Pancaroba, Fitnah hingga Suudzon Jadi Amaliyah Harian - my blog
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Ahyar memberikan sambutan saat menghadiri halalbihalal PBNU di Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (28/4). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, menyoroti kondisi dunia yang semakin menunjukkan sifat pancarobanya.
Ia menegaskan fitnah, tuduhan, dan suuzon telah menjadi amaliyah harian yang terus menyebar tanpa adanya tabayyun atau klarifikasi.
Menurutnya, fenomena ini menjadi tantangan tersendiri di tengah persaingan global yang semakin tidak seimbang, terlebih dengan masuknya dunia ke era Revolusi Industri 5.0.
"Dunia sudah semakin menunjukkan sifat pancarobanya. Fitnah, tuduhan, suuzon dan sebagainya sudah menjadi amaliyah harian yang saling menyebarkan hal-hal yang tidak jelas tanpa ada tabayyun, klarifikasi dan sebagainya," kata Miftachul dalam sambutannya di acara Harlah 102 PBNU di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
KH. Miftahul Akhyar di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Miftachul mengajak seluruh pihak untuk merenungkan dan merekontekstualisasi nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh para pendahulu. Ia menekankan pentingnya trilogi ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah, dan Insaniyah atau Basyariyah sebagai landasan moral yang prima.
"Wabil khusus ukhuwah Nahdliyah harus menjadi cerminan moral agar dampaknya tidak terlalu berpengaruh pada perjalanan anak bangsa di era Revolusi Industri 5.0 menuju bonus demografi ini sekaligus menuju generasi emas 2045," ujarnya.
Dalam konteks nasional, Miftachul berharap Harlah 102 PBNU dapat menjadi titik tolak bagi NU untuk semakin maju dan bersaing secara sehat dengan organisasi lain. Ia menekankan pentingnya persatuan dan persaudaraan dalam menjaga keberkahan bangsa.
"Oleh karena itu kami harapkan harlah ini kita buat sebagai titik tolak bagaimana kita bisa tinggal landas, bersaing dengan baik, fastabiqul khairat dengan organisasi-organisasi yang lain di samping untuk terus mempererat persatuan persaudaraan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar