terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Prabowo Ingin Swasembada Pangan, Kementan Andalkan Cetak Sawah - my blog
Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya membantu mengejar ambisi swasembadapangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Kementerian yang dipimpin oleh Amran Sulaiman ini mengandalkan program cetak sawah sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi padi, optimalisasi lahan hingga program brigade pangan.
Amran memastikan program cetak sawah ini akan berjalan mulai 1 Januari 2025. Dia menyebut semua persiapan telah matang.
"Pupuk, alsintan, kemudian olah tanah pada cetak sawah, itu tanggung jawab penuh di Kementan. Persiapannya sudah matang dan bahkan semua peralatan sudah siap di lokasi langsung berjalan di 1 Januari 2025," kata Amran melalui keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (1/1).
Ambisi swasembada pangan ini dibidik Prabowo dengan tujuan menjadikan Indonesia mandiri atau tidak bergantung produksi pangan negara lain. Sehingga ketika terjadi konflik geopolitik, Indonesia tidak perlu mengharapkan belas kasihan negara lain dalam urusan pangan.
Tak tanggung-tanggung, Prabowo memasang target swasembada pangan tercapai selambatnya pada 2028 atau 2029.
Untuk itu, anggaran jumbo juga disiapkan pemerintah untuk mengejar ambisi swasembada pangan yang mencapai Rp 139,4 triliun. Kemudian untuk program persawahan yang digarap Kementan sepanjang 2025 senilai Rp 15 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan anggaran tersebut dialokasikan untuk cetak sawah seluas 150.000 hektare, intensifikasi lahan seluas 80.000 hektare.
Di hadapan Komisi IV DPR RI, pada November lalu, Amran menyebut pada 2024 telah dilakukan cetak sawah di Merauke, Papua, seluas 1 juta hektare dan di Kalimantan Tengah seluas 500.000 hektare.
Sementara, untuk pelaksanaan program ini ke depan, Amran juga melirik lahan di Kalimantan seluas 500.000 hektare. Dia mengaku menggandeng sektor swasta untuk penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) pada program ini.
"Ada 14 perusahaan komitmen untuk menyiapkan alat untuk cetak sawah, totalnya sekitar 2.000 alat. Jadi, kita lakukan percepatan bahkan kami minta kepada Dirjen PSP, kontraknya diselesaikan 1-2 hari ke depan, maksimal 3 hari," terang Amran.
Amran menyebut jika cetak sawah 500 ribu hektar ini berjalan lancar, maka produksi beras dapat dilakukan 2 sampai 3 kali. Hal ini tentu berdampak pada produksi beras nasional.
"Tolong kita seriusi, ini nanti total ada 500.000, aku mau cek satu-satu nanti. Kalau produksinya 2-3 kali, ini bisa mengangkat produksi beras kita," tutur Amran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar