terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

Kenaikan UMSK di Sumsel Bervariasi, 8 hingga 12 Persen - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kenaikan UMSK di Sumsel Bervariasi, 8 hingga 12 Persen
Jan 3rd 2025, 15:55, by Abdullah Toriq, Urban Id

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi didampingi Sekda Sumsel, Edward Chandra, Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi didampingi Sekda Sumsel, Edward Chandra, Foto : Abdullah Toriq/Urban Id

Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) di Sumsel belum diumumkan secara resmi. Namun Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi telah membocorkan kenaikan UMSK di berbagai daerah akan bervariasi antara 8 hingga 12 persen. Elen menyebutkan saat ini tengah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk dampaknya pada investasi di wilayah tersebut. "Untuk upah minimum sektor kabupaten/kota di Sumsel naiknya bervariasi mulai 8-12 persen," ujar Elen, Jumat 3 Januari 2024. Di Sumsel, terdapat tiga sektor utama yang menjadi acuan kenaikan UMSK yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin. Beberapa kabupaten/kota menambahkan sektor khusus lainnya dengan persentase kenaikan berbeda. Musi Rawas Utara (Muratara) mencatat kenaikan tertinggi hingga 12 persen. "Karena ini sektor kabupaten/kota, pasti angkanya lebih tinggi daripada provinsi. Namun, jika ada badan usaha yang merasa keberatan, mereka dapat melakukan dialog bipartit dengan pegawai," jelas Elen. Elen menekankan bahwa tingginya upah minimum di Sumsel, yang kini tercatat sebagai nomor 9 tertinggi secara nasional, memiliki dampak pada daya tarik investasi. Sebagai perbandingan, upah minimum di Lampung hanya sekitar Rp 2,9 juta, sehingga beberapa investor lebih memilih Lampung sebagai lokasi industri. "Secara teori ekonomi, jika upah lebih murah di daerah lain, investor akan memilih tempat tersebut, terutama jika transportasi tidak menjadi faktor signifikan," ungkapnya. Elen juga menyebut bahwa hal ini menjadi salah satu penyebab lambatnya hilirisasi industri di Sumsel. Produsen hilirisasi cenderung memilih Lampung karena wilayah tersebut tidak memiliki kebijakan upah minimum sektoral. Untuk mengimbangi dampak kenaikan upah dan menarik investasi, Elen meminta OPD, Bank Indonesia, BPS, dan OJK melakukan kajian mendalam. Langkah-langkah yang diusulkan meliputi menawarkan insentif kepada investor, meningkatkan infrastruktur dan pelayanan, menjamin kepastian lahan dan lingkungan investasi yang kondusif. "Kita harus memberikan pelayanan lebih baik dan insentif menarik agar mereka mau berinvestasi di Sumsel," tutup Elen.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: