terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download

>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:

BI Naikkan Proyeksi Ekonomi Global di 2025 Imbas Menguatnya Ekonomi AS - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
BI Naikkan Proyeksi Ekonomi Global di 2025 Imbas Menguatnya Ekonomi AS
Jan 15th 2025, 15:13, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Bank Indonesia (BI) meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sepanjang tahun 2025 menjadi 3,2 persen, didorong oleh kebijakan fiskal Amerika Serikat (AS) yang agresif untuk meningkatkan perekonomiannya.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan ketidakpastian pasar keuangan global masih berlanjut, menyebabkan divergensi pertumbuhan ekonomi global melebar.

Perry menjelaskan, perekonomian AS tumbuh lebih kuat dari perkiraan, didukung oleh stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik dan kenaikan investasi di bidang teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas.

"Sejalan dengan itu, prospek pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diperkirakan lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya menjadi 3,2 persen terutama karena lebih tingginya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sementara yang negara-negara lain itu mengalami perlambatan," jelasnya saat konferensi pers RDG BI, Rabu (15/1).

Berbeda dengan AS, dia menyebutkan ekonomi Uni Eropa, China, dan Jepang masih lemah dipengaruhi oleh menurunnya keyakinan konsumen dan tertahannya produktivitas, sementara ekonomi India masih tertahan akibat sektor manufaktur yang masih terbatas.

Di sisi lain, menurut dia, arah kebijakan pemerintah dan bank sentral AS alias Federal Reserve (The Fed) berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global.

Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Selain itu, menguatnya ekonomi AS dipengaruhi oleh kebijakan tarif menahan proses disinflasi atau penurunan inflasi di AS sehingga berdampak pada menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate yang lebih terbatas dari perkiraan sebelumnya.

"Kebijakan fiskal Amerika Serikat yang lebih ekspansif mendorong yield US treasury lebih tinggi, baik tenor jangka pendek maupun panjang," kata Perry.

Perry menjelaskan, bersamaan dengan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, perkembangan tersebut menyebabkan makin besarnya preferensi investor global untuk memindahkan portofolionya ke AS.

Dengan demikian, indeks mata uang Dolar AS naik tinggi, imbasnya semakin menambah tekanan terhadap pelemahan berbagai mata uang dunia, termasuk Rupiah.

"Berbagai perkembangan global ini memerlukan penguatan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global tersebut untuk tetap menjaga stabilitas dan di sisi lain mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," kata Perry.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar: