terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
Wamen ESDM Pantau Temuan Stranas PK soal 10,6 Juta Subsidi Listrik Salah Sasaran - my blog
Nov 14th 2024, 13:13, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Wakil Menteri ESDM Yuliot buka suara soal temuan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) terdapat 10,6 juta penerima subsidi listrik tidak tepat sasaran.
Yuliot mengatakan, pihak Kementerian ESDM masih meninjau kembali data temuan Stranas PK tersebut dan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero).
"Kami lagi melihat data-data yang tidak tepat sasaran tadi. Ini kita koordinasi dengan teman-teman yang ada di Ketenagalistrikan, di PLN, kira-kira yang tidak tepat sasaran tuh yang kayak bagaimana," ungkapnya kepada awak media di kantor Bea Cukai, Kamis (13/11).
Menurut dia, terkadang temuan soal subsidi listrik tepat sasaran ini berdasarkan penampakan tempat tinggal atau bangunan penerima subsidi, bukan karena kondisi ekonomi penerimanya.
Kementerian ESDM juga akan bekerja sama lebih lanjut dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menentukan data penerima subsidi listrik yang lebih tepat sasaran.
"Jadi kadang-kadang tuh kan kita melihat yang tidak tepat sasaran itu bukan dari bangunan fisiknya, tapi itu juga dari kondisi ekonomi yang ada di masyarakat bersangkutan," pungkas Yuliot.
Sebelumnya, Koordinator Pelaksana Stranas PK Pahala Nainggolan mengatakan nilai penyaluran subsidi listrik tidak tepat sasaran kepada 10,6 juta penerima ini ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun per bulan.
"Estimasi subsidi listrik diberikan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam kategori miskin bernilai kurang lebih Rp1,2 triliun per bulan," katanya di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (13/11).
Pahala menjelaskan saat ini ada 33 juta penerima subsidi listrik, yang terbagi dalam dua kategori yakni pengguna daya 450 Va dan 900 Va. Kemudian berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), hanya 16,6 juta orang yang tercatat sebagai masyarakat miskin.
Saat ditelusuri lebih lanjut, untuk kategori 450 Va ada 8,7 penerima subsidi listrik yang tidak masuk dalam DTKS dan ada lebih dari 1 juta penerima subsidi yang memiliki lebih dari satu saluran listrik.
Sementara itu, untuk subsidi listrik kategori 900 Va tercatat ada 866 ribu penerima yang sudah meninggal sampai memiliki saluran listrik lebih dari satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar