terunik teraneh terselubung blogspot.com terlucu menarik di dunia tapi nyata dan terlangka aneh22 video gambar ajaib bin ajaib kau tuhan sungguh penuh kuasa unik77.tk unik4u unic77.tk gokil extreme medis kriminal arkeologi antariksa UFO dinosaurus kita flora fauna misteri bumi militer hiburan ekonomi bahasa teknologi sejarah politik tokoh hukum mumi rumor motivasi moral hewan tumbuhan tips trick kuliner otomotif pendidikan galleri musik sms hantu wallpaper artis indonesia foto hot syur panas download
>10.000 artikel menarik ada disini,silahkan cari:
OJK Minta Industri Fintech Bantu Prabowo Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen - my blog
Nov 12th 2024, 13:26, by Abdul Latif, kumparanBISNIS
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar meminta industri fintech untuk membantu Presiden Prabowo Subianto mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Menurutnya, industri fintech memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional.
"Yang pasti kami mendorong dengan fasilitasi kebijakan, pengaturan dan juga upaya pengembangan penguatan yang tepat untuk meningkatkan target-target tadi," kata Mahendra dalam acara Bulan Fintech Nasional 2024 di Mal Kota Kasablanka, Selasa (12/11).
Mahendra mengatakan, hingga saat ini, total nilai pinjaman yang disalurkan oleh industri fintech tembus Rp 700 triliun. Dana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Di samping itu, keberadaan industri fintech juga sudah berkontribusi terhadap peningkatan literasi dan inklusi masyarakat. Dalam hal ini fintech membantu UMKM maupun masyarakat yang kesulitan dalam mengakses permodalan melalui perbankan.
"Nah dengan fintech ini yang masuk dengan konvergensi yang semakin baik juga dengan industri-industri jasa keuangan yang ada, akan benar-benar memfasilitasi meningkatkan besaran dari inklusi literasi tadi, maupun juga kontribusi dari masing-masing industri terhadap produk domestik bruto," ungkapnya.
Mahendra meminta industri fintech untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap pelaku UMKM maupun masyarakat yang kesulitan memperoleh akses layanan perbankan.
"Misalnya, dalam aspek peningkatan literasi dan inklusi, jelas bahwa semakin tinggi tingkat literasi dan kemudian inklusi keuangan dari masyarakat Indonesia. Utamanya yang sampai saat ini masih harus ditingkatkan, maupun juga dalam konteks meningkatkan kontribusi dari masing-masing industri di sektor jasa keuangan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar